Nationalgeographic.co.id—Kebakaran hebat menerjang Los Angeles, California, AS selama empat hari terhitung sejak Selasa, 7 Januari 2025 waktu setempat. Penyebabnya adalah sapuan angin Santa Ana yang bersifat kering dan kuat sehingga menghanguskan sekitar lebih dari 10.000 bangunan dan puluhan ribu warga terdampak terpaksa mengungsi.
Saat kebakaran mulai membesar, South Coast Air Quality Management District mengeluarkan peringatan asap dengan menyatakan kualitas udara yang tidak sehat. Asap kebakaran tersebut mengandung partikel kimia sangat halus yang dapat masuk ke paru-paru dan mengalir ke aliran darah.
Fasilitas kesehatan turut terdampak dari kebakaran ini. Melansir LA Times, beberapa klinik medis terbakar sehingga mengevakuasi pasien lansia lewat ambulans. Penyedia layanan kesehatan lain pun tutup karena tenaga kesehatan juga harus mengevakuasi.
Sebuah makalah mengungkap adanya kesenjangan dampak asap berdasarkan tinjauan kasus dari beberapa kebakaran yang pernah melanda di California. Penelitian tersebut dipublikasikan di
Meski asap dari kebakaran hebat dapat menerjang siapa saja, dampaknya tidak selalu merata. Sebuah laporan penelitian yang membahas dampak kesehatan pernapasan dari pelbagai kebakaran di negara bagian California dipublikasikan di Environmental Research: Health pada Desember 2024.
Berdasarkan temuan, kalangan yang berisiko akan mencari bantuan terkait masalah kesehatan asap kebakaran hutan di AS bisa dari kalangan ras dan usia mana pun. Namun, dari data UGD, disimpulkan bahwa mereka berasal dari kalangan yang memiliki akses terbatas untuk alat pendingin udara (AC).
Kalangan masyarakat yang tinggal dengan ketersediaan AC lebih rendah memiliki risiko 22 persen lebih besar untuk masuk UGD terkait permasalahan pernapasan dari paparan kebakaran hutan.
“Studi seperti ini akan menjadi semakin relevan seiring meningkatnya paparan kebakaran hutan. California, mungkin, adalah contoh terbaik dari hal ini di AS, dengan kebakaran yang lebih besar dan musim kebakaran yang lebih panjang," kata Jennifer Stowell, penulis utama makalah dari Department of Environmental Health, Boston University School of Public Health.
Akses pendingin udara dalam mitigasi kebakaran besar
Para peneliti menyarankan perlunya memahami hubungan antara akses pendingin udara dan upaya mencari bantuan kesehatan pernapasan dari kebakaran besar. Hasil dari temuan ini bisa menjadi pertimbangan kebijakan dan intervensi dalam upaya mitigasi.
Melansir Eurekalert, lebih lanjut, Stowell mengatakan bahwa perbedaan risiko ini perlu disadari dalam langkah identifikasi masyarakat yang tinggal di kawasan rentan kebakaran. Karakterisasi ini dapat membantu dalam upaya evakuasi masyarakat dan perbedaan proses perawatan.
Baca Juga: Seperti 'Neraka', Mengapa Kebakaran Los Angeles Sulit Dipadamkan?
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR