Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda terbangun di pagi hari, merasa seperti baru saja kembali dari sebuah perjalanan panjang ke dunia lain?
Pikiran Anda masih dipenuhi oleh gambaran-gambaran hidup yang begitu nyata, lengkap dengan tokoh-tokoh dan alur cerita yang memukau. Namun, di lain waktu, bangun tidur terasa seperti muncul dari kehampaan, tanpa membawa kenangan apapun dari dunia mimpi.
Meskipun kita seringkali kesulitan mengingat detail mimpi, hampir semua orang bermimpi setiap malam. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa bahkan mereka yang mengaku tidak pernah bermimpi, ternyata tetap mengalami mimpi.
"Jika kita membangunkan seseorang saat mereka sedang mengalami tahap tidur aktif, dan segera menanyakan apa yang mereka pikirkan, mereka pasti akan mengingat sesuatu," ungkap Erin Wamsley, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Furman University.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Popular Science, Wamsley menjelaskan bahwa dalam kondisi laboratorium tidur yang terkontrol, hampir semua peserta mampu mengingat setidaknya satu mimpi setiap malam.
Satu-satunya pengecualian adalah individu-individu yang mengalami kerusakan otak pada area tertentu, yang mengakibatkan hilangnya kemampuan bermimpi dan sejumlah efek samping lainnya.
Mengapa kita begitu sering lupa dengan mimpi yang baru saja kita alami? Jawabannya tidak sesederhana itu.
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan kita untuk mengingat mimpi, dan hingga kini, misteri seputar dunia mimpi masih terus menjadi objek penelitian. Namun, ilmu pengetahuan telah memberikan beberapa petunjuk mengenai mengapa mimpi begitu sulit untuk diingat.
Tidur Anda baik justru jika tak mengingat mimpi
Pertama, seperti yang telah diteliti oleh Wamsley, ingatan akan mimpi cenderung bersifat sementara. Kemungkinan besar, kita hanya akan mengingat mimpi jika terbangun saat atau segera setelah mimpi tersebut berlangsung, lalu meluangkan waktu sejenak untuk merenungkannya.
Proses mengingat mimpi ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas neurotransmitter yang berbeda saat kita tidur.
Baca Juga: Overtourism: Ketika Tempat yang Dianggap 'Surga' Berubah Jadi 'Neraka'
KOMENTAR