Nationalgeographic.co.id—Pada 11 September 2022, bendungan di tambang berlian di Kota Jagersfontein, Afrika Selatan, tiba-tiba runtuh. Runtuhnya bendungan tersebut melepaskan banjir limbah pertambangan, yang dikenal sebagai tailing, yang menyapu pinggiran kota itu dan ke pedesaan sekitarnya, menurut Earth Observatory milik NASA.
Bencana tersebut menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai sekitar 40 orang lainnya. Banjir tersebut juga menghancurkan puluhan rumah, merusak menara telepon seluler, menutup jalan, mencemari air minum untuk sementara waktu, dan menghanyutkan ratusan domba, seperti yang dilaporkan Reuters.
Sebuah citra satelit dari luar angkasa memotret jejak bencana tersebut. Dalam foto tersebut, Anda dapat melihat bagian yang runtuh di dinding selatan bendungan.
Dari sana, tailing mengalir menuruni lereng bukit dalam gelombang besar selebar 1,6 kilometer yang akhirnya mengalir ke Bendungan Wolwas di dekatnya sebelum meluap ke sungai Prosesspruit yang bersebelahan.
Citra udara lain dari lokasi yang diambil sehari sebelum bencana (lihat di bawah) membantu menunjukkan skala aliran deras yang dilepaskan.
Secara total, sebagaimana dikutip dari Live Science, ttailing kering menutupi sekitar 26 kilometer persegi lahan pertanian.
Beberapa bagian dari Prosesspruit juga tampak melebar. Hal itu menunjukkan bahwa aliran limbah pertambangan mungkin telah mengikis tepian sungai, menurut Earth Observatory.
Tidak jelas apakah ada tailing yang tersisa di area tersebut. Namun para ahli awalnya memperkirakan bahwa limbah kering akan cepat hancur dan tertiup angin atau hanyut oleh hujan.
Limbah tambang beracun
Tailing adalah campuran lumpur dari debu, batu pecah, air, dan produk sampingan lain yang tersisa dari penambangan, menurut Earthworks, sebuah organisasi nirlaba berbasis di AS yang mendukung masyarakat yang terkena dampak penambangan dan ekstraksi bahan bakar fosil.
Baca Juga: Sisi Gelap Pertambangan Nikel di Sulawesi: Dampaknya pada Hutan dan Masyarakat
Menuju Era Baru Pengelolan Kawasan Konservasi Pesisir Pulau-Pulau Kecil di Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR