Nationalgeographic.co.id—Teka-teki mengenai identitas Jack the Ripper, seorang pembunuh berantai yang sangat terkenal dan telah meneror para wanita di distrik Whitechapel, London, pada abad ke-19, tampaknya akhirnya mencapai titik terang yang signifikan.
Setelah lebih dari satu abad misteri ini menyelimuti dunia, sejarawan bernama Russell Edwards mengklaim telah berhasil mengungkap sosok mengerikan di balik julukan "Jack the Ripper".
Berdasarkan analisis DNA yang sangat cermat dan mendalam, Edwards meyakini bahwa identitas pembunuh berantai tersebut adalah Aaron Kosminski, seorang imigran Polandia yang tinggal di Whitechapel pada masa terjadinya pembunuhan.
Klaim yang menghebohkan ini didasarkan pada kecocokan DNA yang ditemukan pada sebuah selendang yang diyakini berasal dari lokasi pembunuhan Catherine Eddowes, salah satu korban Jack the Ripper.
Russell Edwards mengungkapkan bahwa ia mendapatkan selendang bersejarah ini pada tahun 2007 dan kemudian melakukan serangkaian pengujian forensik yang canggih. Hasil tes DNA tersebut menunjukkan adanya kesamaan genetik yang kuat antara sampel DNA pada selendang dengan keturunan dari Aaron Kosminski.
Siapakah terduga yang dimaksud?
Aaron Kosminski sendiri adalah seorang pria kelahiran Polandia yang berimigrasi ke Whitechapel, Inggris, pada tahun 1881, bersama dengan saudaranya. Di kota London yang ramai, Kosminski bekerja sebagai tukang cukur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada usia 23 tahun, saat serangkaian pembunuhan mengerikan terjadi di Whitechapel pada tahun 1888, Kosminski telah lama menjadi salah satu tersangka utama dalam penyelidikan polisi.
Selain itu, fakta bahwa Kosminski menderita skizofrenia dan menghabiskan sisa hidupnya di berbagai rumah sakit jiwa hingga akhirnya meninggal dunia pada tahun 1919 semakin memperkuat kecurigaan terhadapnya.
Penemuan bukti DNA ini dimungkinkan berkat sampel DNA yang diberikan oleh cicit-cicit dari kakak tertua Kosminski, yang memungkinkan para ilmuwan untuk membangun profil genetik yang komprehensif.
Baca Juga: Kisah Pilu Para Korban Jack the Ripper, Siapa Sajakah Mereka?
Siapa sebenarnya Jack The Ripper?
Selama lebih dari seratus tahun, nama Jack the Ripper telah menjadi legenda yang menakutkan dan terkenal di seluruh dunia. Pembunuh berantai ini bertanggung jawab atas kematian setidaknya lima wanita di distrik Whitechapel antara bulan Agustus dan November tahun 1888.
Meskipun polisi melakukan investigasi besar-besaran pada masanya, mereka tidak pernah berhasil menangkap pelaku kejahatan yang juga dikenal dengan julukan "Whitechapel Murderer" dan "Leather Apron" ini.
Jack the Ripper dikenal karena metode pembunuhannya yang sangat brutal, yaitu menggorok leher para korbannya dan mengeluarkan organ dalam dari setidaknya tiga wanita malang tersebut. Meskipun ada spekulasi bahwa beberapa korban adalah pekerja seks komersial, menurut Penguin Books, bukti kuat yang mendukung klaim ini masih sangat minim hingga saat ini.
Apakah klaim tersebut sahih?
Pertanyaan penting yang muncul dari penemuan kecocokan DNA ini adalah apakah hal ini benar-benar mengkonfirmasi identitas Aaron Kosminski sebagai Jack the Ripper?
Menurut laporan dari Daily Mail, Russell Edwards telah mengambil langkah proaktif dengan menyewa tim hukum yang kompeten untuk membantu proses pemeriksaan koroner. Langkah ini diambil setelah Edwards merasa yakin dengan hasil kecocokan DNA yang mencapai tingkat keyakinan 100%.
Keturunan dari Catherine Eddowes dan Aaron Kosminski juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya untuk melakukan pemeriksaan koroner ini.
Edwards dan timnya telah secara resmi mengirimkan surat kepada Jaksa Agung, mengajukan permohonan izin untuk mengajukan kasus ini ke Pengadilan Tinggi Inggris dengan tujuan agar pemeriksaan koroner lebih lanjut dapat dilakukan.
Melalui proses hukum ini, mereka berharap agar Aaron Kosminski dapat secara resmi dan sah dikaitkan dengan serangkaian pembunuhan mengerikan yang terjadi di Whitechapel lebih dari satu abad yang lalu.
Karen Miller, seorang cicit-cicit-cicit dari Catherine Eddowes, menyatakan kepada Mail bahwa nama Jack the Ripper telah menjadi sensasi. "Namanya tercatat dalam sejarah sebagai karakter terkenal," kata Miller.
Namun, ia menekankan pentingnya mengungkap nama asli dari pelaku kejahatan ini. Dengan menyebutkan nama asli orang tersebut secara hukum di pengadilan, yang akan mempertimbangkan semua bukti yang ada, Karen Miller percaya bahwa ini akan menjadi bentuk keadilan yang sesungguhnya bagi para korban dan keluarga mereka.
"Sekarang, kami membutuhkan pemeriksaan koroner ini untuk secara hukum menyebutkan nama pembunuhnya," pungkas Miller.
KOMENTAR