Nationalgeographic.co.id—Meski menolak untuk berhubungan dengan dunia luar, keberadaan Suku Sentinel menarik minat banyak orang. Namun, upaya membuka kontak ditolak oleh Suku Sentinel.
Tidak seorang pun tahu bahasa apa yang mereka gunakan, bagaimana mereka hidup, atau apa yang mereka yakini. Kita bahkan tidak tahu bagaimana mereka menyebut suku mereka sendiri. Tapi, apakah ada yang tahu berapa jumlah anggota Suku Sentinel?
Pemerintah India mengatur hukum yang menghormati cara hidup Suku Sentinel
Suku ini tinggal di Pulau Sentinel Utara. Pulau tersebut berupa sebidang tanah seukuran Manhattan yang terletak di antara India dan Myanmar di Samudra Hindia.
Menurut hukum India, bepergian dalam radius lima mil laut (9,26 kilometer) dari pulau itu adalah tindakan ilegal. Hukum itu dibuat untuk menghormati cara hidup tradisional dan melindungi mereka dari penyakit orang luar.
Suku paling terasing yang tidak menjalin hubungan dengan tetangga pulaunya
Di sebelah timur pulau kecil mereka, terdapat kepulauan yang dikenal sebagai Kepulauan Andaman. Namun bahkan komunitas tetangga ini hampir tidak pernah berhubungan dengan Suku Sentinel dalam catatan sejarah.
“Hal ini menjadikan mereka suku yang paling terisolasi di dunia karena mereka bahkan tidak memiliki tetangga. Sebagian besar suku yang tidak memiliki kontak dengan dunia luar memiliki tetangga. Hal tersebut memungkinkan suku tertentu memiliki hubungan dagang dengan tetangganya atau bertemu di hutan. Tapi Suku Sentinel sebenarnya tidak memiliki siapa pun,” ungkap Sophie Grig, Pejabat Riset dan Advokasi Senior di Survival International.
“Tingkat isolasi Suku Sentinel itu unik,” tambahnya.
Suku terisolasi yang pernah menjadi berita utama internasional
Ada 100 atau lebih suku “terasing” di seluruh dunia, tetapi Suku Sentinel tidak diragukan lagi adalah yang paling terisolasi. Melawan kekuatan kolonialisme dan globalisasi ekonomi yang sangat besar, mereka menolak hampir semua upaya kontak dari dunia luar. Penolakan itu bahkan diiringi dengan kekerasan yang berakhir dengan kematian.
Baca Juga: Jeli Lihat Gerakan Tangan Anak Suku Sentinel, Nyawa Antropolog India Ini Selamat
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR