Hanya 3 tahun setelah mereka menikah, Anne Boleyn ditangkap. Ia dituduh melakukan perzinahan, inses, dan konspirasi oleh Thomas Cromwell. Menurut sebagian besar sejarawan, tuduhan-tuduhan tersebut salah. Namun tuduhan itu ditegakkan dan Anne Boleyn dinyatakan bersalah. Ia dijatuhi hukuman mati pada 19 Mei 1536.
Pada hari yang sama, Anne Boleyn dipenggal oleh seorang pendekar pedang Prancis di Tower Green di London. Mantan ratu itu dikuburkan di kuburan yang tidak bertanda. Beberapa hari kemudian, Henry VIII menikahi Jane Seymour.
Apakah Anne Boleyn layak mendapatkan reputasi buruk dalam sejarah?
Anne mungkin telah dilenyapkan setelah hanya 3 tahun menjadi ratu. Namun putrinya, Elizabeth I, membalas dendam dengan masa pemerintahan yang panjang. Setelah kematian Henry pada tahun 1547, putranya dengan Jane Seymour, Pangeran Edward, naik takhta. Ketika Edward VI meninggal pada tahun 1553 pada usia 16 tahun, mahkota diwariskan kepada Lady Jane Grey, seorang sepupu.
9 hari kemudian, ia digulingkan dan Ratu Mary merebut mahkota tersebut. Mary adalah putri Henry dengan Catherine dari Aragon dan saudara tiri Edward VI. Mary memerintah selama 5 tahun yang penuh gejolak hingga kematiannya karena kemungkinan kanker ovarium pada tahun 1558. Putri Anne Boleyn menjadi Ratu Elizabeth I; ia memerintah selama 44 tahun yang sebagian besar damai dan merupakan penguasa terakhir dari Wangsa Tudor.
Selama berabad-abad, Anne Boleyn terutama dipandang sebagai seorang perencana dan pezina. Namun, para sejarawan baru ingin merevisi citra itu. Hanya 2 bulan sebelum eksekusinya, Anne Boleyn terlibat dalam upaya meloloskan Undang-Undang Orang Miskin. Ia menganjurkan pemerintah daerah untuk menyediakan pekerjaan bagi para pengangguran. Undang-undang tersebut awalnya dikaitkan dengan Thomas Cromwell. Tapi kontribusi Anne Boleyn diakui oleh Parlemen Inggris pada tahun 2019.
Jadi, apakah Anne Boleyn layak mendapatkan reputasi buruk dalam sejarah? Reputasi Anne Boleyn sebagai seorang penggoda yang licik adalah masalah yang kompleks. Banyak sejarawan berpendapat bahwa tuduhan terhadapnya kemungkinan dibesar-besarkan atau dibuat-buat. Sejarawan berpendapat bahwa Anne Boleyn adalah korban dari keadaan politik alih-alih seorang penjahat yang berkhianat pada raja.
Source | : | How Stuff Works |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR