Nationalgeographic.co.id—Sejauh pengetahuan yang diketahui secara luas, semua dinosaurus bereproduksi dengan cara bertelur.
Beberapa spesies, seperti sauropoda berleher panjang raksasa, bertelur puluhan kali dalam sarang kecil. Pada dasarnya, mereka meninggalkan sarang dan membiarkan telur mereka menetas sendiri.
Spesies lain, seperti raptor berbulu yang berkerabat dekat dengan burung, bertelur lebih sedikit dan lebih besar. Mereka secara aktif mengerami sarang mereka untuk memberikan perlindungan.
Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan oleh Gregory Erickson dan rekan-rekannya kemudian mengungkap waktu yang dibutuhkan telur dinosaurus untuk menetas, khususnya pada dinosaurus herbivora berparuh bebek Hypacrosaurus dan Protoceratops, dinosaurus bertanduk yang berkerabat dekat dengan Triceratops.
Dengan mempelajari garis pertumbuhan pada gigi mikroskopis embrio yang ditemukan di dalam telur fosil, Erickson dan timnya menentukan bahwa telur Protoceratops membutuhkan waktu sekitar 2,8 bulan untuk menetas, sedangkan telur Hypacrosaurus dierami selama 5,8 bulan.
Bagaimana dinosaurus mengerami telurnya?
Menurut studi baru terhadap sarang dinosaurus, bersama dengan fosil dinosaurus yang baru terungkap (yang mati saat mengurus telurnya), menunjukkan bahwa dinosaurus yang lebih besar memiliki strategi untuk menghindari telur-telurnya tergencet oleh berat tubuhnya.
Dengan hati-hati, mereka menyusun telur-telur mereka membentuk lingkaran di sekitar tubuh mereka di dalam sarang.
Temuan ini, yang diterbitkan hari ini di jurnal Biology Letters, memberikan pandangan menarik mengenai bagaimana perilaku bersarang yang terlihat pada burung-burung saat ini bermula dari nenek moyang dinosaurus mereka.
Mengutip National Geographic, rekan penulis studi dan paleontologi Darla Zelenitsky dari University of Calgary di Canada mengatakan, "Kemungkinan besar perilaku duduk di atas sarang ini pertama kali berevolusi pada dinosaurus."
Tim Zelenitsky mempelajari 40 sarang yang dibuat oleh oviraptorosaurus, dinosaurus mirip burung yang hidup lebih dari 65 juta tahun lalu.
Baca Juga: Dua Spesies Baru Dinosaurus Kecil Berbulu Halus Hidup 125 Juta Tahun Silam
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR