Nationalgeographic.co.id—Stegosaurus merupakan salah satu dinosaurus paling terkenal di seluruh dunia. Stegosaurus memiliki kepala yang kecil, pelat besar di sepanjang punggungnya, dan ekornya yang berduri menjadikannya dinosaurus yang unik.
Duri-duri panjang di ekornya, yang dikenal sebagai Thagomizer, terbukti menjadi senjata ampuh melawan predator. Ini sekaligus menjadikan Stegosaurus mangsa yang sangat mematikan bahkan bagi karnivora terbesar pada masanya, termasuk Allosaurus.
Stegosaurus hidup antara 145-155 juta tahun yang lalu, pada periode Jurassic. Sisa-sisa dari 80 Stegosaurus telah ditemukan di seluruh dunia, dari Amerika Serikat hingga Portugal, termasuk satu yang diperoleh oleh Natural History Museum (NHM) di London pada tahun 2014.
Sebagai salah satu fosil dinosaurus terlengkap yang pernah ditemukan, penemuan fosil Stegosaurus mendorong studi baru dan pemahaman yang lebih mendalam tentang hewan raksasa yang lembut ini.
"Meskipun ikonik, fosil Stegosaurus sebenarnya cukup sedikit diketahui," kata Dr. Susannah Maidment, seorang paleontologis di museum tersebut, dikutip laman BBC Science Focus.
"Sebelum spesimen (di NHM) ditemukan, kami belum pernah memiliki spesimen yang mempertahankan semua pelat dan duri di posisi yang benar sepanjang punggungnya, jadi kami tidak tahu ada berapa jumlahnya. Kami bahkan tidak tahu berapa banyak ruas tulang belakang yang ada di punggung atau ekornya – jadi kami sebenarnya hanya bisa menebak seberapa panjang tubuh Stegosaurus."
Ada tiga spesies Stegosaurus yang dikenal, yakni S. stenops, S. ungulatus, dan S. sulcatus – meskipun Stegosaurus yang berkerabat termasuk Kentrosaurus dan Chungkingosaurus, yang juga memiliki pelat di sepanjang punggungnya.
Stegosaurus memiliki panjang sekitar 9 meter dari hidung hingga ekor, menjadikannya sebagai dinosaurus berukuran sedang dalam zaman keemasan dinosaurus.
Pada masanya sendiri, akhir periode Jurassic, Stegosaurus tergolong hewan kecil jika dibandingkan dengan sauropoda raksasa seperti Diplodocus dan predator besar seperti Allosaurus. Dengan berat hingga 7 ton metrik, massanya setara dengan seekor gajah besar.
Pelat punggungnya merupakan ciri khas Stegosaurus, tetapi ada sejumlah fitur menarik lainnya dari kerangka Stegosaurus.
Stegosaurus memiliki tulang belakang melengkung panjang dan tungkai depan yang jauh lebih pendek daripada tungkai belakangnya. Ini mungkin berarti bahwa ekor hewan itu terangkat tinggi di udara, sementara kepalanya mengarah rendah ke tanah, yang sangat berguna untuk memakan semak-semak yang tumbuh di permukaan tanah.
Baca Juga: Paus Fransiskus Pernah Sebut Dirinya 'Dinosaurus', Pertanyaan Sederhana Ini Jadi Pemantiknya
Stegosaurus punya otak kecil
Meski tubuhnya kekar dan besar, Stegosaurus memiliki kepala yang kecil. Rongga otaknya kira-kira seukuran otak anjing. Anda mungkin dapat memegang otaknya dengan satu tangan.
Karena ukuran otak Stegosaurus sangat kecil, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir atau bertindak secara rumit (seperti strategi berburu, komunikasi kompleks, atau bekerja sama) kemungkinan besar tidak dimiliki oleh hewan ini.
Karena rasio otak terhadap tubuh yang sangat tidak proporsional ini, Stegosaurus secara historis pun dikenal sebagai dinosaurus terbodoh, sebuah fakta yang tampaknya didukung oleh "otak kedua" yang terletak di sekitar pinggul hewan tersebut.
"Itu (Stegosaurus) tidak terlalu pintar," kata Maidment. "Beberapa dinosaurus memiliki area otak yang berkembang sangat baik yang menunjukkan penglihatan atau penciuman yang sangat baik, tetapi stegosaurus tampaknya tidak memilikinya. Namun, kemampuan-kemampuan semacam itu mungkin lebih penting bagi dinosaurus predator daripada dinosaurus pemakan tumbuhan. Mereka jelas cukup pintar untuk melakukan apa yang dibutuhkan."
Namun, para ilmuwan sekarang membantah gagasan bahwa Stegosaurus sangat bodoh, dengan beberapa teori yang menyatakan bahwa "otak kedua" sebenarnya adalah gugusan saraf yang digunakan untuk memberi Stegosaurus keunggulan dalam pertahanan, mengendalikan ekor dalam pertarungan pada saat otak yang sebenarnya mengendalikan tubuh, dilansir laman Dinosaurus Park.
Ilmuwan lain percaya bahwa struktur ini sebenarnya merupakan tempat penyimpanan nutrisi atau energi, yang menyediakan cadangan alami bagi Stegosaurus jika makanan menjadi langka.
Di ujung ekornya, Stegosaurus memiliki dua baris duri panjang dan tajam, yang diyakini sebagai senjata pertahanan yang berguna terhadap predator yang memburunya, termasuk Allosaurus.
Teori lain menyatakan bahwa duri-duri itu lebih untuk pajangan karena pelat pada ekor Stegosaurus akan membatasi pergerakannya.
Baca Juga: Mengapa Temuan Fosil Megaraptorid Ini Diklaim Ubah Narasi Evolusi Dinosaurus di Australia?
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR