Nationalgeographic.co.id—Ketika membahas susu sapi, perhatian kita umumnya tertuju pada kandungan gizinya bagi manusia. Namun, sebuah studi terbaru justru mengungkap hal menarik dari sisi lain.
Susu sapi ternyata mengandung beragam sel imun unik yang dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesehatan ternak sekaligus memperbaiki kualitas susu yang dihasilkan. Temuan ini membuka jalan bagi pendekatan baru dalam dunia peternakan dan bioteknologi.
Kajian Gabriela Perez-Hernandez dan timnya itu berjudul “Characterization of cellular heterogeneity in milk from healthy bovine mammary glands” yang dimuat di jurnal Animal Nutriomics. Para peneliti berhasil mengidentifikasi berbagai jenis sel imun khas yang terdapat dalam susu sapi.
Mereka menggunakan teknologi single-cell RNA sequencing untuk menganalisis sampel susu segar, memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap identitas molekuler susu, khususnya sel-sel imunitas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sel T dan granulosit merupakan dua jenis sel imun utama yang ditemukan pada susu sapi Holstein yang sehat. Studi terhadap subpopulasi sel imun ini memberikan pemahaman yang lebih kaya tentang bagaimana sistem imun bekerja dalam kelenjar susu sapi — sebuah aspek penting yang turut menentukan kesehatan hewan dan mutu produk susu yang dihasilkan.
Peneliti utama Gabriela Perez-Hernandez dari Virginia Tech di Blacksburg, Amerika Serikat, mengatakan, “Studi kami menyoroti keberadaan sel-sel imun dan sekretori pada kelenjar susu dalam susu sapi, serta pentingnya mereka dalam memahami fungsi dan kesehatan kelenjar susu. Temuan ini menjadi dasar bagi studi-studi lanjutan untuk mengungkap mekanisme molekuler yang memengaruhi produksi susu dan kesehatan kelenjar.”
“Penelitian ini penting karena pemahaman yang lebih baik tentang biologi kelenjar susu dapat membantu meningkatkan produktivitas ternak dan kualitas susu,” tambahnya, seperti dikutip dari laman Eurekalert.
Para peneliti juga menyatakan bahwa riset mereka berperan dalam membangun praktik produksi susu yang lebih berkelanjutan dan efisien, yang pada gilirannya berpotensi memberikan manfaat bagi industri pertanian maupun nutrisi manusia.
Selain itu, kemajuan teknologi seperti single-cell RNA sequencing telah membuka peluang baru dalam penelitian molekuler. Teknologi ini memungkinkan identifikasi jenis sel yang sangat sedikit jumlahnya serta perbandingan karakteristik antar sel secara individu dalam sampel yang kompleks.
Dengan demikian, pelacakan molekul di tingkat sel tunggal kini menjadi semakin relevan untuk memahami secara lebih mendalam proses biologis di balik produksi susu pada sapi.
Untuk melakukan studi ini, para peneliti melibatkan dua puluh lima ekor sapi Holstein sehat dengan tahapan laktasi, hasil susu, dan status kehamilan yang berbeda.
Baca Juga: Riset BRIN: Pola Warna Ternyata Menentukan Pertumbuhan Sapi Bali
Source | : | EurekAlert! |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR