Nationalgeographic.co.id—Selama bertahun-tahun, para paleontolog telah mencoba menyingkap misteri besar tentang asal-usul dinosaurus—makhluk purba yang pernah mendominasi Bumi. Kini, sebuah studi terbaru memunculkan kemungkinan mengejutkan: bahwa dinosaurus pertama mungkin terkubur jauh di bawah Gurun Sahara dan Hutan Hujan Amazon.
Penemuan ini bukan hanya memperluas wawasan tentang sejarah makhluk purba, tetapi juga membuka jalan baru dalam memahami peta evolusi kehidupan di planet ini.
“Dinosaurus telah banyak dipelajari, tetapi kita masih belum benar-benar tahu dari mana asal mereka,” kata penulis utama studi, Joel Heath, mahasiswa doktoral ilmu kebumian di University College London (UCL), Inggris. “Catatan fosil memiliki celah yang sangat besar sehingga tidak bisa langsung dipercaya begitu saja.”
Fosil-fosil yang telah ditemukan hingga kini mengindikasikan bahwa dinosaurus pertama kali muncul di bagian paling selatan dari superbenua purba Gondwana, yang meliputi wilayah-wilayah seperti Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, Selandia Baru, sebagian Timur Tengah, serta Antartika.
Para ilmuwan secara konsisten menemukan fosil di wilayah seperti Brasil selatan, Argentina, dan Zimbabwe, yang menunjukkan bahwa dinosaurus pernah mendiami kawasan kutub selatan pada pertengahan periode Trias (sekitar 251,9 hingga 201,3 juta tahun yang lalu).
Namun, perbedaan signifikan di antara sejumlah fosil tersebut mungkin merupakan petunjuk bahwa dinosaurus telah berevolusi lebih awal dalam periode Trias daripada yang selama ini diperkirakan, dengan mengembangkan ciri-ciri unik seiring penyebaran mereka ke berbagai belahan dunia.
Kajian Joel A. Heath dan timnya itu berjudul “Accounting for sampling heterogeneity suggests a low paleolatitude origin for dinosaurs” yang terbit pada 23 Januari di jurnal Current Biology.
Kisah Asal-Usul Dinosaurus yang Baru?
Dalam studi ini, Heath dan timnya membuat simulasi penyebaran dinosaurus paling awal menggunakan model komputer. Mereka memasukkan hubungan evolusioner antara kelompok dinosaurus awal, serta hambatan iklim dan geografis yang mungkin membatasi pergerakan reptil prasejarah tersebut.
Mereka juga mempertimbangkan celah dalam catatan fosil dengan menganggap wilayah tanpa temuan fosil sebagai “informasi yang hilang”, bukan sebagai tempat yang benar-benar tidak memiliki fosil dinosaurus.
Hasilnya menunjukkan bahwa dinosaurus pertama kemungkinan besar muncul di wilayah khatulistiwa panas di Gondwana—termasuk kawasan yang kini dikenal sebagai Amazon, Gurun Sahara, dan Cekungan Kongo.
Baca Juga: Temuan Benda Ini Ungkap Bukti Tsunami Terjadi di Zaman Dinosaurus
Source | : | Live Science,Current Biology |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR