Nationalgeographic.co.id—Tsunami telah dilaporkan sejak zaman dahulu. Tsunami telah didokumentasikan secara luas, terutama di Jepang dan Mediterania. Tsunami pertama yang tercatat dalam sejarah manusia terjadi di lepas pantai Suriah sekitar tahun 2000 SM.
Namun, tsunami telah terjadi jauh sebelum catatan sejarah tertulis, dan bahkan mungkin menjadi bagian dari sejarah alam purba. Salah satu bukti adanya tsunami purba baru-baru ini ditemukan.
Dilansir laman Live Science, para ilmuwan telah menemukan bukti adanya tsunami purba di Jepang. Bukti tersebut tersembunyi dalam amber pohon yang berasal dari zaman dinosaurus. Amber sendiri merupakan resin pohon yang telah membatu menjadi fosil.
Para peneliti mengatakan sampel amber tersebut mengalami deformasi dengan cara tertentu yang menunjukkan bahwa pohon dan sisa-sisa tenaman tersapu dengan cepat ke laut dan tenggelam ke dasar laut sekitar 115 juta tahun yang lalu.
Tim peneliti kemudian menafsirkan kejadian tersebut sebagai bukti adanya satu atau lebih tsunami. Para peneliti kemudian menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Scientific Reports.
Para ilmuwan biasanya memperkirakan kapan tsunami terjadi di masa lalu dengan menggunakan bukti geologi seperti bongkahan batu besar yang tersapu dan mengendap di pantai, atau dengan melihat perubahan mendadak pada endapan sedimen di dekat garis pantai.
Namun, sulit untuk membedakan jejak tsunami dalam catatan fosil dari badai dahsyat, yang meninggalkan endapan serupa.
Amber juga dapat terbawa ke laut saat tsunami menyapu pepohonan dan puing-puing tanaman ke laut, meninggalkan jejak kejadian tsunami.
Dalam studi baru, para peneliti menganalisis endapan silika yang kaya akan amber dari Tambang Shimonakagawa di Hokkaido utara, Jepang. Endapan silika itu diendapkan sekitar 116 juta hingga 114 juta tahun lalu, selama periode Kapur Awal (145 juta hingga 100 juta tahun lalu), saat wilayah ini merupakan dasar laut dalam.
Tim tersebut menggunakan pencitraan fluoresensi untuk mengamati struktur amber. Pencitraan fluoresensi merupakan teknik yang memotret sampel amber sambil menyinarinya dengan sinar ultraviolet.
Sampel amber menunjukkan pola yang mirip dengan apa yang disebut oleh para ahli geologi sebagai "struktur api," deformasi yang terjadi ketika sedimen lunak diendapkan di suatu tempat dan berubah bentuk sebelum mengeras sepenuhnya.
Baca Juga: Satelit Identifikasi Tanda-Tanda Jelang Erupsi dan Tsunami Anak Krakatau
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR