Nationalgeographic.co.id—Selama ini, dinosaurus Tyrannosaurus rex (T-Rex_ dikenal luas sebagai dinosaurus bertangan mungil namun bertaring mematikan. Namun sebuah studi terpisah mengungkap fakta mengejutkan: mata T-Rex ternyata juga kecil, jauh lebih kecil dibandingkan dinosaurus predator lainnya.
Rahang kuat Tyrannosaurus rex yang mampu menghancurkan tulang mangsanya datang, ternyata merupakan pengorbanan evolusioner: mata yang lebih kecil.
Dalam studi yang menganalisis 410 fosil reptil dari periode Mesozoikum (252–66 juta tahun lalu), ditemukan bahwa T. rex dan karnivora besar lainnya cenderung memiliki rongga mata yang sempit dan memanjang.
Evolusi ini diduga terjadi sebagai penyesuaian terhadap kekuatan gigitan yang semakin besar. Khususnya pada karnivora dengan tengkorak lebih panjang dari satu meter, rongga mata cenderung berbentuk oval atau seperti lubang kunci saat dewasa. Sementara itu, dinosaurus herbivora dan anak-anak karnivora tetap memiliki rongga mata bulat.
"Ini masuk akal. Saat predator tumbuh besar, mereka mulai memburu mangsa yang juga lebih besar, dan tentu saja membutuhkan kekuatan gigitan yang lebih kuat," ujar Stig Walsh, kurator senior paleobiologi vertebrata di National Museums Scotland yang tidak terlibat dalam studi ini.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Communications Biology ini memperkuat gagasan bahwa otak dan organ sensorik seperti mata beradaptasi mengikuti strategi makan utama hewan. Dalam kasus T. rex, strategi itu adalah menggigit tulang dengan kekuatan luar biasa.
Dalam analisisnya, Stephan Lautenschlager, paleontolog vertebrata dari University of Birmingham, mengkaji ratusan laporan fosil tengkorak dari dinosaurus dan reptil Mesozoikum. Ia memilih fosil dengan rongga mata yang masih utuh, atau setidaknya cukup terjaga untuk direkonstruksi dengan tingkat keyakinan tinggi.
Spesimen yang diteliti mencakup berbagai jenis dinosaurus, mulai dari buaya purba hingga herbivora besar seperti Triceratops, serta predator seperti T. rex dan kerabat dekatnya, Tarbosaurus bataar.
Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar dinosaurus—terutama herbivora — memiliki rongga mata bulat, bentuk ini berubah menjadi oval atau seperti lubang kunci pada predator berkepala besar seiring waktu.
Menariknya, spesimen anak-anak T. rex dan T. bataar menunjukkan bahwa mereka memiliki rongga mata bulat saat muda, dan baru berubah saat dewasa.
"Kita memang tidak punya data pertumbuhan lengkap untuk semua spesies, tapi dari yang ada, hal ini memperkuat argumen bahwa variasi bentuk rongga mata ini berhubungan dengan kebutuhan makan," kata Walsh.
Baca Juga: Tidak Seperti Film, T-Rex Ternyata Tidak Lebih Cepat dari Manusia
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR