Nationalgeographic.co.id—Tiranosaurus rex adalah ikon karnivor. Bintang Jurassic World ini memiliki panjang lebih dari 12 meter dan berat 9 ton. Dengan ukurannya, raksasa penghancur tulang ini menonjol sebagai yang terbesar dan terakhir dari keluarga pemakan dagingnya. Kini, tiranosaurus baru yang jauh lebih kecil melengkapi latar belakang evolusi dinosaurus yang terkenal itu.
Penambahan terbaru pada pohon keluarga tiranosaurus diberi nama Khankhuuluu mongoliensis. Nama itu berarti “pangeran naga dari Mongolia”. Dinosaurus tersebut telah diidentifikasi untuk pertama kalinya dari dua kerangka parsial. Kerangka tersebut meliputi tulang tengkorak, tulang belakang, bagian pinggul, dan tulang tungkai.
Laporan bertajuk “A new Mongolian tyrannosauroid and the evolution of Eutyrannosauria” itu diterbitkan di jurnal Nature.
Secara keseluruhan, potongan-potongan itu mengungkap tiranosaurus ramping yang menjelajahi Mongolia pada Zaman Kapur sekitar 86 juta tahun yang lalu. Dinosaurus tersebut panjangnya sekitar 4 meter. “Seukuran T. rex muda yang mengintai Amerika Utara 20 juta tahun kemudian,” tulis Riley Black di laman National Geographic.
Faktanya, Khankhuuluu bahkan tampak seperti anakan dari tiranosaurus yang lebih besar. Mereka memiliki rongga mata bundar, gigi seperti bilah, dan rahang panjang dan dangkal yang lebih cocok untuk menggigit dengan cepat daripada menggigit dengan keras.
Khankhuuluu tidak hanya menambahkan dinosaurus lain ke dalam daftar dinosaurus yang terus bertambah. “Khankhuuluu memberi kita kisah asal-usul tiranosaurus,” kata paleontolog Universitas Calgary dan rekan penulis studi Darla Zelenitsky.
Menemukan tiranosaurus baru
Pada awal tahun 1970-an, ahli paleontologi Mongolia Altangerel Perle menemukan sepasang kerangka tiranosaurus parsial di bagian timur negara itu. Tulang-tulang itu tampak mirip dengan tiranosaurus kecil yang sebelumnya diberi nama Alectrosaurus.
Namun, ahli paleontologi dan rekan penulis studi dari University of Calgary, Jared Voris, mempelajari tulang-tulang tersebut. Saat itu, ia melakukan perjalanan penelitian ke Mongolia pada tahun 2023. Voris segera menyadari bahwa tulang-tulang tersebut sama sekali bukan milik Alectrosaurus.
Tulang-tulang dari kedua kerangka tersebut milik bentuk baru tiranosaurus yang telah menunggu untuk ditemukan dalam koleksi selama setengah abad.
“Ia memiliki ciri-ciri seperti rongga udara berongga di dalam tulang hidungnya, yang tidak dimiliki spesies tiranosaurus lain,” kata Voris.
Baca Juga: Dulu Kecil, Apa Penyebab Tubuh T-rex Berevolusi Menjadi Besar?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR