Nationalgeographic.co.id—Hingga kini, kita masih belum banyak mengetahui tentang kehidupan dinosaurus awal. Misalnya, seperti apa pola makan mereka? Apakah semua dinosaurus adalah pemakan daging yang ganas, atau adakah yang justru menyantap tumbuhan?
Dinosaurus awal merujuk pada kelompok dinosaurus yang pertama kali muncul di Bumi. Mereka hidup pada periode Trias, sekitar 235 juta tahun silam.
Sebuah studi mengungkap bahwa dinosaurus awal ternyata merupakan kelompok yang penuh variasi dalam pola makan—sebuah kunci penting yang mungkin menjadi alasan utama kesuksesan evolusioner mereka.
Dengan menganalisis bentuk gigi dari dinosaurus awal dan mensimulasikan fungsinya menggunakan pemodelan komputasi, para peneliti mengkaji perbandingan struktur gigi dinosaurus tersebut dengan gigi reptil masa kini dan pola makan mereka.
Kajian Antonio Ballell dan timnya itu berjudul "Dental form and function in the early feeding diversification of dinosaurs", terbit dalam jurnal Science Advances.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa banyak kelompok dinosaurus pemakan tumbuhan dulunya merupakan omnivor. Bahkan, nenek moyang dari dinosaurus berleher panjang terkenal seperti Diplodocus diperkirakan awalnya adalah pemakan daging.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai jenis makanan sejak awal inilah yang diyakini menjadi salah satu kunci sukses mereka secara evolusioner dan ekologis.
Selama ini bentuk dinosaurus awal masih menjadi misteri. Ukurannya jauh lebih kecil dibanding keturunannya dan selama sebagian besar periode Trias, mereka hidup dalam bayang-bayang reptil mirip buaya.
Keragaman mereka dalam hal makanan dan ekologi belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ilmuwan menduga bahwa sesuatu terjadi pada masa Trias yang memungkinkan dinosaurus bertahan dari kepunahan massal Trias–Jura dan berkembang pesat setelahnya.
“Tidak lama setelah kemunculannya, dinosaurus mulai menunjukkan keragaman bentuk tengkorak dan gigi yang menarik. Selama beberapa dekade, para paleontolog menduga bahwa spesies-spesies ini mulai bereksperimen dengan berbagai pola makan. Mereka membandingkannya dengan spesies kadal modern dan mencoba menebak jenis makanannya dari kemiripan bentuk gigi,” ungkap Antonio Ballell seperti dikutip dari laman Science Daily.
Ia menambahkan bahwa para peneliti telah menyelidikinya dengan menerapkan berbagai metode komputasi untuk mengukur bentuk dan fungsi gigi dinosaurus awal.
Mereka kemudian membandingkannya dengan reptil modern yang memiliki pola makan berbeda. Ini termasuk pemodelan matematika bentuk gigi serta simulasi respons mekanis terhadap tekanan gigitan menggunakan perangkat lunak teknik.
Source | : | Science Daily,Science Advances |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR