Nationalgeographic.co.id—Pernyataan dari para ilmuwan bahwa burung adalah dinosaurus mengguncang cara kita menyusun pohon kehidupan. Hal itu juga membuat beberapa orang bertanya-tanya mengapa kini semua burung begitu kecil ukurannya dibandingkan dengan para dinosaurus di masa lalu.
Ada banyak dinosaurus kecil sebelum asteroid menghantam bumi. Namun dinosaurus telanjur terkenal karena ukurannya yang besar, yang tidak seperti yang kita bayangkan tentang burung modern saat ini.
Jadi mengapa saat ini ukuran burung begitu kecil dan tidak ada burung yang seukuran dinosaurus besar seperti T. rex misalnya?
Ukuran Burung vs Dinosaurus
Beberapa burung modern sangat besar jika diukur dari lebar sayapnya. Beberapa albatros memiliki panjang sayap hingga 3,5 meter. Namun, sebagian besar dari ukuran tersebut adalah bulu. Burung terbang terberat memiliki berat 20 kilogram.
Namun, jika kita berpikir tentang terbang, burung harus dibandingkan dengan hewan non-dinosaurus yang hidup sezaman dengan T. rex seperti pterosaurus, dan itu pembahasan untuk lain waktu.
Saat ini, burung terbesar di dunia adalah burung unta, yang beratnya mencapai 145 kilogram.
Sebagai perbandingan, kita memperkirakan T. rex berdasarkan fosilnya memiliki berat 8-10 ton, lebih berat dari gajah. Sauropoda, tentu saja, menjadi lebih besar, tetapi mereka adalah kerabat yang lebih jauh dari burung modern daripada theropoda seperti Tyrannosaurus.
Kita tahu burung bisa menjadi lebih besar dari ini. Tujuh ratus tahun yang lalu, moa yang tingginya mencapai 3,6 meter dan beratnya 230 kilogram berkeliaran di Selandia Baru/Aotearoa.
Tidak lama sebelumnya, burung gajah Madagaskar termasuk Aepyornis maximus pernah hidup dan menghasilkan telur paling besar yang kita ketahui. Meski tingginya tidak melebihi 3 meter, berat burung ini antara 275 kilogram dan 1.000 kilogram, tergantung perkiraan mana yang Anda percaya. "Bebek iblis malapetaka" terbesar di Australia (Dromornis stirtoni) pernah punya ukuran serupa.
Baca Juga: Sains Terbaru: Gambaran Dinosaurus dalam Film dan Buku Kini Dianggap Keliru
Yang Kecil yang Bertahan
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR