Nationalgeographic.co.id—Persepsi kita tentang Iguanodon telah berubah selama hampir 200 tahun, sejak ditemukannya batu berkilau di pinggir jalan. Namun, bahkan hingga kini, reptil prasejarah ini masih diselimuti misteri.
Ditemukan di Sussex pada tahun 1822, sekumpulan gigi tersebut merupakan bukti pertama dari reptil herbivora raksasa bernama Iguanodon. Dinosaurus ini dan kerabat terdekatnya hidup pada Zaman Kapur Awal, antara 140 dan 110 juta tahun yang lalu. Penemuan penting ini membantu memicu ketertarikan kita pada dinosaurus.
Siapa yang menemukan Iguanodon?
"Mary Ann Mantell dan suaminya Dr. Gideon Algernon Mantell, tercatat sebagai penemu bukti pertama Iguanodon," tulis Emily Osterloff di laman Natural History Museum.
Sebagian besar catatan menyebutkan bahwa Mary sedang menemani suaminya dalam perjalanan mengunjungi seorang pasien di Sussex. Saat itu, ia melihat sesuatu yang berkilauan di pinggir jalan. Ketika Mary pergi untuk menyelidiki, ia menemukan sekumpulan gigi yang cukup besar tertanam di bebatuan.
Suaminya, Gideon, yang juga ahli paleontolog amatiri, mempelajari gigi-gigi tersebut. Untuk mencoba menentukan gigi-gigi tersebut, ia meminta nasihat para ahli. Ttermasuk Georges Cuvier, yang terkadang disebut sebagai bapak paleontologi.
Cuvier awalnya mengira gigi-gigi tersebut mungkin berasal dari ikan yang sebanding dengan ikan buntal (Tetraodon) atau ikan landak (Diodon). Perkiraan itu dibuat berdasarkan penampilan luarnya. Namun, ia mencatat bahwa struktur internal fosil tersebut berbeda, dan mungkin saja gigi-gigi tersebut berasal dari hewan baru. Kemungkinan reptil herbivora.
Sampai saat itu, belum ada bukti keberadaan reptil herbivora prasejarah raksasa yang ditemukan. Sisa-sisa karnivora besar Megalosaurus telah berada dalam koleksi Oxford University Museum of Natural History sejak akhir tahun 1600-an. Tapi baru dideskripsikan oleh William Buckland pada tahun 1824, 2 tahun setelah penemuan gigi Iguanodon ini.
Didorong oleh saran Cuvier, Gideon mengunjungi Hunterian Museum (di Royal College of Surgeons di London) untuk mencari rahang dan gigi reptil hidup bersama kurator William Clift. Namun ia kurang berhasil hingga diperlihatkan kerangka iguana yang baru-baru ini disiapkan oleh asisten kurator Samuel Stutchbury.
Gigi yang membatu itu menyerupai gigi iguana, hanya saja ukurannya berkali-kali lipat lebih besar. Iguana adalah kadal yang relatif besar. Namun pemilik gigi yang membatu itu bisa mencapai 18 meter atau lebih. Kita sekarang tahu dinosaurus ini mencapai panjang sekitar 10 meter. Gideon mendasarkan nama Iguanodon pada kaitan dengan iguana ini (namanya berarti gigi iguana).
Lempengan Maidstone
Baca Juga: Kisah Ahli Paleontologi Temukan Bintang Jurassic World 'Velociraptor'
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR