Bagi insinyur dan pengusaha Arthur Huang, sumber uang yang potensial, bukanlah saham atau Bitcoin, tapi dari tempat sampahnya sendiri.
Inovasi mesin bertenaga surya miliknya, Trashpresso, mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan yang digunakan untuk membuat dinding dan ubin.
Baca juga: Sampah Plastik Ditemukan di Palung Mariana, Titik Terdalam di Bumi
Trashpresso, berada dalam truk kontainer sepanjang 12 meter. Ia bisa dibawa ke lokasi-lokasi terpencil yang membutuhkan pembersihan.
Setelah dibuka di lokasi tujuan, mesin ini bisa mencuci, mencabik-cabik, melelehkan, dan mencetak plastik dan sampah pabrik menjadi lapisan ubin atau dinding.
Miniwiz, produsen Trashpresso, mengatakan, bahan tersebut cocok untuk digunakan sebagai ubin di dalam maupun luar ruangan. Lima botol plastik setara dengan satu ubin.
Trashpresso mampu memproduksi ubin seluas 10 meter persegi setiap 40 menit.
“Mesin ini merupakan prototipe dari teknologi daur ulang di masa depan,” ujar Huang, yang juga menjadi National Geographic Emerging Explorer.
Sejauh ini, Huang telah membuat dua mesin Trashpresso. Mesin tersebut diangkut ke beberapa lokasi pedalaman seperti Yushu, kota kecil di dataran tinggi Tibet.
Tidak peduli ke mana pun Trashpresso pergi, selalu ditemukan banyak plastik untuk dicabik dan dipadatkan. Begitu pula pada Yushu.
“Kota kecil pun memiliki masalah plastik yang sama persis dengan kota-kota besar,” papar Huamg.
Botol minum dan sampah lain, yang biasanya dibawa pengunjung, terdampar di sungai, dan akhirnya ke lautan.
Baca juga: Es Loli dari Taiwan Ini Penuh dengan Plastik dan Sampah Lainnya
Sejak 2005, Trashpresso telah mengubah sampah plastik menjadi mebel, aksesoris, bangunan, bahkan pesawat kecil. Ini membuat banyak orang berpikir bahwa plastik kemasan bisa menjadi komoditas yang berharga.
Huang membayangkn sebuah jaringan di mana pabrik pengolahan sampah bisa menghasilkan ide dan produk baru. Perusahannya, Miniwiz, berfokus pada pola tersebut.
Source | : | Christina Nunez/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR