Dalam cuaca panas, ruangan dengan pendingin ruangan tentu menjadi buruan banyak orang. Walau sudah berada di dalam rumah dan terhindar dari Matahari, kebanyakan orang tetap saja menyalakan pendingin ruangan.
Namun bagi sebagian warga Banglades, hal di atas mungkin hanya sebatas angan. Bagaimana tidak, kawasan tinggal mereka saja belum terjamah oleh listrik. Kalaupun listrik sudah memasuki tempat mereka, mereka pun mungkin tidak mampu untuk membayar pengeluaran dengan adanya pendingin ruangan di rumah mereka.
Baca juga: Blood Moon dan Ramalan Mengenai Kiamat yang Tidak Dapat Dipisahkan
Sialnya lagi, Bangladesh cukup terkenal dengan cuacanya yang panas. Sepanjang musim panas 2016 saja, rerata suhu negara yang pernah masuk dalam wilayah Pakistan Timur itu mencapai 45°c.
Walaupun berbagai kondisi seakan tidak mendukung mereka, namun ide besar ternyata terlahir dari situasi tersebut. Warga kurang mampu Banglades membuat pendingin ruangan dengan botol plastik yang mudah ditemui di mana-mana.
Inovasi yang dicetuskan oleh Ashis Paul ini diberi nama Eco-cooler.
Cara kerja Eco-cooler sangat sederhana. Bahkan mungkin sebagian besar dari kita sudah memahami cara kerja yang menjadi dasar alat ini, namun tidak menyadarinya. Lakukan eksperimen kecil ini: Tiup tangan Anda dengan mulut terbuka lebar, kemudian tiup kembali tangan anda dengan keadaan bibir yang hampir menutup seluruh mulut—seperti saat meniup suling.
Baca juga: NASA Ungkap Rencananya Lindungi Bumi dari Asteroid Mematikan
Apa yang Anda rasakan? Perbedaan suhu udara yang keluar dari mulut terjadi dengan cara yang sangat mudah. Tentu Anda pernah menyadari ini kan?
Ketika ujung rongga tempat udara mengalir semakin menyempit, udara akan mengalami penurunan suhu. Prinsip dasar inilah yang dipakai oleh Ashis saat menciptakan Eco-cooler.
Source | : | dailymail.co.uk,straitstimes.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR