Eco-cooler hanya menggunakan bagian tengah hingga atas botol plastik. Bagian leher hingga mulut botol menjadi area untuk menurunkan suhu udara, sementara bagian perut botol sebagai gerbang masuknya udara.
Botol-botol plastik yang sudah dipotong ini kemudian dipasang pada papan yang sudah dilubangi sebagai tempat menancapkan mulut botol. Papan yang sudah penuh terpasang botol plastik ini kemudian diletakan sebagai bagian dari dinding bangunan. Walau bentuknya seperti dinding, namun secara fungsi, alat ini lebih mirip dengan jendela.
Baca juga: Diduga, Pantai Terpencil Australia Dipenuhi Sampah dari Indonesia
Dengan menggunakan alat ini, udara yang dihasilkan mengalami penurunan suhu hingga 5°c.
Inovasi yang merupakan bagian dari proyek Grey Group Banglades dan Grameen Intel Social Business Ltd. ini mampu menyejukkan banyak warga kurang mampu di Banglades.
Sejauh ini, Eco-cooler sudah terpasang pada 25 ribu rumah di Banglades. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)
Source | : | dailymail.co.uk,straitstimes.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR