Pergi ke Mars? Mungkin untuk zaman semodern ini kita bisa saja percaya bahwa manusia dapat menginjakkan kaki di planet merah ini. Tetapi, tahukah Anda bahwa sebenarnya manusia bisa pergi ke Mars sejak tahun 60-an?
Chris Hadfield, astronaut asal Kanada ini mengklaim bahwa NASA sebenarnya bisa saja mendaratkan astronaut ke planet Mars pada tahun tersebut menggunakan teknologi yang tidak jauh berbeda dengan yang dipakai untuk pergi ke Bulan.
Baca Juga: Mengapa Anak-anak yang Sukses Diselamatkan dari Gua Harus Dikarantina?
Berbeda dengan pengiriman ke Bulan, menurut Hafield angkutan ruang angkasa pada waktu itu akan memakan waktu yang lebih lama agar sampai ke Mars. Apalagi jarak kedua planet selalu berubah karena peredarannya mengelilingi matahari.
Jarak paling dekat antara Bumi dengan Mars tercatat sejauh 33,9 juta mil. Sejauh ini, peluncuran pesawat ke Mars membutuhkan waktu 128 hingga 333 hari.
Selain masalah jarak, risiko yang ditimbulkan juga terbilang fatal. Teknologi pada tahun itu masih kurang cepat untuk membawa manusia ke Mars, sedangkan perjalanan yang lambat justru lebih berisiko.
Ancaman terbesar yang harus dihadapi oleh astronaut adalah paparan radiasi yang berkepanjangan. Radiasi ini tentu dapat memunculkan masalah kesehatan seperti kanker.
Sejalan dengan hal tersebut, sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Nature menyebutkan bahwa astronaut yang terlalu lama berada di ruang angkasa berisiko besar terserang penyakit jantung.
Baca Juga: Perang Sepak Bola Antara Honduras dan El Salvador di Babak Kualifikasi Piala Dunia 1970
"Mayoritas astronaut yang kami kirim pada misi itu tidak akan berhasil, mereka akan mati," paparnya.
Untuk menjelaskan risiko perjalanan panjang dan lama, Hadfield juga memaparkan mengenai seorang penjelajah Purtugis, Ferdinand Magellan, yang melakukan penjelajahan antara tahun 1519 dan 1522.
Pada tahun 1519, Magellan berangkat dengan lima kapal beserta 250 orang untuk berkeliling dunia. Namun dalam perjalanannya, hampir semua teman seperjalanan Magellan meninggal. Menurut penjelasan Hadfield, yang berhasil kembali hanya sekitar 15 orang.
Jadi, NASA sebenarnya bisa saja memberangkatkan astronaut menuju Mars pada tahun 60-an, namun bisa dipastikan bahwa astronaut tersebut tidak akan kembali dalam keadaan hidup.
Source | : | The Sun,New York Post |
Penulis | : | Mar'atus Syarifah |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR