Nationalgeographic.co.id - Perubahan iklim telah lama diketahui memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia. Berdasarkan sejumlah studi yang telah dilakukan, lonjakan suhu bumi secara nyata terlibat dalam penyebaran berbagai penyakit, mulai dari malaria hingga serangan jantung.
Penelitian terbaru juga menemukan bahwa perubahan iklim juga berpengaruh pada kesehatan mental manusia.
Baca Juga: Kali Item: Mikroba dan Jamur Pelapuk Digunakan Untuk Melawan Bau
Dalam beberapa dekade mendatang, perubahan iklim diprediksi dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk bunuh diri. Para peneliti menemukan hubungan yang mengkhawatirkan antara peningkatan suhu dengan penurunan kesehatan mental.
"Kami telah mempelajari pengaruh pemanasan terhadap konflik dan kekerasan selama bertahun-tahun, dan kami menemukan bahwa orang-orang lebih banyak bertengkar ketika cuaca panas," ungkap Profesor Solomon Hsiang, dari University of California, Berkeley.
Lebih lanjut, para peneliti juga menemukan fakta bahwa selain menyakiti orang lain, perubahan iklim juga membuat seseorang menyakiti dirinya sendiri.
"Tampaknya cuaca panas sangat memengaruhi pikiran manusia untuk melakukan perbuatan yang berbahaya," ungkap Profesor Hsiang lebih lanjut.
Dalam jurnal penelitian yang diterbitkan Nature Climate Change tersebut, peneliti telah memetakan suhu historis dan data bunuh diri dari wilayah Amerika Serikat dan Meksiko selama beberapa dekade.
Mereka menemukan bahwa di seluruh area yang mereka pelajari, peningkatan 1 derajat celcius dalam suhu rata-rata bulanan, bertepatan dengan lonjakan bunuh diri sebesar 0,7 persen di AS dan 2,1 persen di Meksiko.
Baca Juga: Ekspedisi Rahasia Hitler ke Antartika Demi Mencari Bahan Baku Margarin
Melalui perhitungan tersebut, peneliti memprediksi bahwa pada tahun 2050 tingkat bunuh diri akan meningkat 1,4 persen di AS dan 2,3 persen di Meksiko.
“Bunuh diri adalah salah satu penyebab utama kematian global, dan tingkat bunuh diri di AS telah meningkat secara dramatis selama 15 tahun terakhir. Kesehatan masyarakat menjadi penyebab tindakan bunuh diri,” ungkap Profesor Marshall Burke, dari Stanford University.
Profesor Burke menekankan, meskipun masih ada faktor lain yang memengaruhi, namun suhu tinggi tetap menjadi faktor terbesar dalam permasalahan ini.
Source | : | The Independent |
Penulis | : | Mar'atus Syarifah |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR