Nationalgeographic.co.id - Warga Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dikejutkan dengan semburan air yang disertai gas. Semburan yang terjadi di area persawahan ini mencapai ketinggian 30 meter.
Kejadian berawal ketika Mujiyanto (43), pemilik sawah menyalakan mesin penyedot air di sumur bor miliknya. Tidak lama berselang, air yang disertai gas ini menyembur dengan keras hingga melepas lima pipa paralon yang tertanam di dalam sumur.
Baca juga: Tidak Terprediksi, Namun Jakarta Perlu Waspada Gempa Sunda Megathrust
"Saya langsung matikan mesin penyedot airnya, tapi airnya terus menyembur besar hingga ketinggian 30-an meter," ujar Mujiyanto seperti dikutip dari Kompas.com pada Rabu (8/8/2018) siang.
Lebih lanjut, Mujiyanto menjelaskan bahwa semburan ini sempat meredup hingga ketinggian satu meter pada hari Senin (6/8/2018) sore. Namun keadaan kembali berubah saat tengah malam. Air kembali menyembur dengan ketinggian 30 meter. Hingga berita ini ditayangkan, air disertai gas masih menyembur.
Semburan air ini kemudian dimanfaatkan untuk mengairi satu hektar sawah miliknya. Bila jumlah air berlebihan, Mujiyanto akan membuangnya ke sungai yang berdekatan dengan lokasi sawah.
Sejak hari pertama semburan air terjadi, area persawahan Mujiyanto menjadi lokasi objek wisata "dadakan". Warga berbondong-bondong datang untuk melihat secara langsung peristiwa ini. Tidak hanya berasal dari desa yang sama, orang-orang yang datang juga berasal dari luar Ngawi.
Baca juga: Kehidupan ‘Beracun’ di Lokasi Daur Ulang Puing-puing Roket di Rusia
Ada gula ada semut, peribahasa ini mungkin menggambarkan keadaan di sana. Warga yang berkerumun di lokasi pun akhirnya menjadi daya tarik bagi para pedagang. Warga sekitar pun kemudian beralih profesi sebagai pedagang makanan dan minuman bagi para wisatawan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR