Nationalgeographic.co.id - Mungkin kita sudah sering mendengar bagaimana duduk terlalu lama berdampak buruk bagi kesehatan. Selain berkontribusi terhadap berat badan, duduk dalam waktu yang lama dapat menyebabkan sakit punggung, diabetes, hingga gangguan metabolisme tubuh.
Kali ini, peneliti dari Liverpool John Moores University menemukan alasan terbaru mengapa kita tidak dianjurkan untuk duduk terlalu lama. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Physiology menjelaskan bahwa duduk yang terlalu lama memicu berkurangnya aliran darah ke otak.
Sirkulasi otak yang sering bermasalah pada akhirnya akan memicu berbagai gangguan neurologis seperti demensia.
Baca Juga: Lensa Kontak Berperan Pada Pencemaran Mikroplastik di Lautan
Peneliti meminta bantuan dari 15 partisipan dewasa yang memiliki pekerjaan sehari-hari dengan jam kerja yang panjang. Masing-masing relawan berpartisipasi dalam tiga pelatihan di dalam lab untuk duduk selama empat jam.
Pada setiap pelatihan, kepala mereka dipasangi dengan ultrasound yang dapat mengukur aliran darah ke otak. Partisipan juga mengenakan masker yang dapat menangkap dan mengukur kadar karbon dioksida.
Pada pelatihan pertama, mereka diminta untuk duduk selama empat jam dengan posisi tegak lurus. Tidak boleh meninggalkan kursi kecuali untuk menggunakan kamar kecil.
Selanjutnya, pada pelatihan kedua, para partisipan tetap diminta duduk selama empat jam. Namun, mereka diharuskan bangkit setiap 30 menit dan berjalan diatas treadmill selama 30 menit.
Di pelatihan ketiga, para relawan diminta duduk selama dua jam kemudian berjalan di atas treadmill selama dua menit, satelah itu duduk kembali ke kursi masing-masing.
Baca Juga: Benarkah Lalat yang Hidup di Area Perkotaan Lebih Menjijikkan?
Hasil penelitian menunjukkan adanya bukti berkurangnya aliran darah partisipan selama semua pelatihan. Namun, mereka juga menemukan bahwa aliran darah dapat dipulihkan dengan berjalan.
Peneliti mengatakan bahwa istirahat dengan cara berjalan untuk memulihkan aliran darah akan efektif jika dilakukan selama dua menit.
Source | : | Medicalxpress.com |
Penulis | : | Mar'atus Syarifah |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR