Nationalgeographic.co.id – Salah satu yang paling diingatnya dari pelayanan adalah: perkumpulan kecil nan intim dengan 15 orang yang berdiri bersama-sama sambil melafalkan doa.
Tidak ada gereja di Aidara, desa kecil di pedalaman Siberia. Oleh sebab itu, para keluarga dan tetangga berdoa bersama di ruang khusus di salah satu rumah.
Pelayanan biasanya dilakukan pada sore hari dan berlangsung selama tujuh jam. Simbol-simbol keagamaan menghiasi sudut ruangan, sementara dupa dan lilin yang menyala menebarkan cahaya hangat pada wajah-wajah penganut Ortodoks Rusia saat mereka menikmati ketenangan dalam doa.
“Saya rasa, kegiatan pelayanan itu yang memiliki dampak paling besar bagi saya,” kata Emile Ducke, jurnalis foto asal Moskow.
Baca Juga : Tidak Mandi, Wanita Suku Himba Tetap Dianggap Sebagai Wanita Terindah
Pada musim panas 2016, Ducke menghabiskan waktunya untuk mendokumentasikan kehidupan dan ritual Pemercaya Lama Ortodoks Rusia.
Pria kelahiran Jerman tersebut sedang menempuh pendidikan di Tomsk, Siberia, pada saat itu dan kemudian tertarik dengan komunitas terpencil di wilayah pedalaman, di sepanjang sungai Ket.
Bersama dengan rekannya, Ducke menelusuri desa-desa di dekat sungai, mempelajari keseharian serta tantangan yang mereka hadapi. Pada akhirnya, ia mendengar tentang Pemercaya Lama yang tinggal di Aidara.
“Kami langsung tertarik karena sejarah Pemercaya Lama sangat terhubung dengan Siberia. Saya yakin ada cerita yang lebih luas dari komunitas tersebut,” kata Ducke.
Pemercaya Lama dipisahkan dari Gereja Ortodoks Rusia setelah serangkaian reformasi yang diperkenalkan oleh Patriark Nikon pada 1652. Perubahan-perubahan lalu dibuat agar lebih selaras dengan Gereja Ortodoks Yunani, termasuk pengejaan nama Yesus dalam buku-buku doa dan jumlah jari yang digunakan untuk membuat tanda salib.
Tidak mau menerima revisi tersebut, banyak Pemercaya Lama yang dipenjara atau dianiaya. Akhirnya, mereka pergi ke pengasingan atau pindah ke dataran terisolasi di Siberia.
Source | : | Alexandra E. Petri/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR