Nationalgeographic.co.id - Gua Tham Luang Nang Non adalah gua di Chiang Rai, Thailand yang terkenal karena peristiwa terjebaknya 12 anak dan pelatih sepak bola mereka selama berhari-hari di sana.
Peristiwa yang terjadi pada 23 Juni hingga 8 Juli tersebut menarik simpati masyarakat dunia. Pemerintah Thailand menurunkan sekitar seribu penyelamat untuk mengeluarkan anak-anak tersebut satu per satu.
Dua bulan lalu, akibat kejadian tersebut, pemerintah terpaksa menutup akses ke mulut gua degan pagar kawat yang tebal demi tidak terjadi lagi insiden yang serupa di kemudian hari. Personel militer juga menjaga area tersebut.
Baca Juga : Peradaban yang Hidup dan Berkembang di Dalam Area Panas Bumi Kamojang
Namun, gua itu sudah terlanjur dikenal masyarakat. Mereka yang penasaran akhirnya mendatanginya, termasuk Kompas.com. Saking banyaknya yang datang ke sana, gua tersebut dibilang sudah menjadi tempat wisata di Thailand.
"Dahulu, gua ini tidak dikenal. Hanya orang lokal saja yang mengetahuinya. Tapi, tidak sampai datang. Sekarang, orang dari berbagai daerah datang karena penasaran," ujar Nuanwan Hansanawin, pemandu wisata.
Gua tersebut cukup jauh dari pusat kota. Butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk bisa ke sana menggunakan kendaraan sendiri.
Dari Rattanakheat Road, melaju terus ke utara melalui Klang Wiang Road menuju jalur utama, Phahonyothin Road. Dari jalur tersebut, dapat menyusuri jalan kurang lebih 90 kilometer ke arah utara.
Setelah sudah sampai di Distrik Mae Sai, ambil jalur ke kiri arah perbukitan. Di sana terdapat penunjuk jalan yang cukup jelas.
Kendaraan tidak diperbolehkan mendekati gua. Pengunjung harus memarkir kendaraannya di tepi jalan, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 400 meter ke mulut gua melalui jalan setapak berkerikil.
Usai menyusuri jalanan berkerikil, akan tiba di pos kayu yang dijaga oleh beberapa pria berseragam militer. Tidak ada pemeriksaan yang dilakukan, mereka hanya memantau orang yang keluar masuk ke area itu.
Baca Juga : Demi Keberuntungan, Warga Vietnam Tega Memotong Ekor Gajah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR