Mana yang Lebih Baik, Sering-Sering Potong Rambut atau Jarang?

Nationalgeographic.co.id - Penampilan, terutama rambut menjadi hal yang penting bagi wanita maupun pria. Untuk itu, memotong rambut secara rutin dilakukan untuk merapikan penampilan dan memberikan kesan tampilan yang berbeda dari sebelumnya. 

Kebiasaan memotong rambut pada setiap orang pun berbeda-beda, ada yang sering melakukannya, tetapi ada juga yang jarang melakukannya. Namun, melihat dari sisi kesehatan, mana yang lebih sehat, apakah sering potong rambut atau jarang?

Setiap orang memiliki jumlah rambut rata-rata sekitar 100.000 folikel. Seiring bertambahnya usia, beberapa folikel akan berhenti dalam memproduksi rambut yang ditandai dengan kerontokan. 

Baca Juga : Tradisi Menyetrika Payudara Agar Terhindar dari Kejahatan Seksual

Menurut The American Academy of Dermatology, rata-rata rambut tumbuh sekitar 1,25 cm per bulannya, jadi dalam setahun rambut yang tumbuh kurang lebih sepanjang 15 cm.

Cepat atau lambatnya pertumbuhan rambut pun tergantung pada beberapa hal, yakni usia, jenis rambut, riwayat keturunan keluarga, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. 

Selain itu, untuk mengetahui fase pertumbuhan rambut ada tiga tahap, yaitu:

- Anagen: Fase pertumbuhan aktif rambut yang berlangsung dua hingga delapan tahun.

- Katagen: Merupakan fase transisi ketika rambut akan berhenti tumbuh, berlangsung selama 4 hingga 6 minggu.

- Telogen: Fase istirahat ketika rambut mengalami kerontokan, berlangsung selama 2 hingga 3 bulan.

Jadi, dalam fase anagen, kulit kepala memiliki 90 hingga 95 persen folikel rambut. Sedangkan, sekitar lima hingga 10 persen rambut berada di fase telogen. Artinya dalam keadaan normal ada sekitar 100 hingga 150 helai rambut yang rontok setiap harinya.

Dokter kulit dan spesialis rambut di Cleveland Clinic, Amerika Serikat, dr. Melissa Piliang mengatakan bahwa dengan memotong rambut secara teratur tidak akan membantu proses pemanjangan rambut, tetapi dapat membuat rambut lebih sehat.

Ini karena ujung rambut yang rusak dapat membuat rambut terlihat lebih tipis dan bisa menyebabkan kerusakan. Tidak hanya itu, rambut rusak yang dibiarkan terlalu lama dapat mengurangi keindahan rambut.

Untuk itu, bagi Anda yang memiliki rambut panjang disarankan agar dipotong secara rutin karena rambut panjang lebih rentan mengalami kerusakan. Dengan memotongnya, dapat membantu menjaga rambut tetap kuat dan sehat.

Baca Juga : Bagaimana Memngetahui Bahwa Seseorang Sedang Berbohong Melalui 6 Tanda

Karena itu, waktu yang tepat untuk memotong rambut setidaknya tiga bulan sekali. Namun, apabila banyak bagian rambut yang mengalami kerusakan, Anda dapat memotongnya lebih sering sekitar enam hingga delapan minggu sekali.

Berbeda jika Anda memiliki rambut yang diwarnai, dikeriting atau diluruskan maka Anda harus memperhatikan lebih mengenai kondisi rambut, karena rambut yang melalui proses kimiawi lebih mudah patah, kering, dan pecah-pecah.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak memotongnya terlalu sering atau terlalu jarang. Potonglah rambut pada waktu yang tepat dengan memerhatikan kondisi rambut.

Bila Anda memiliki rambut sehat tetapi ingin mengganti model rambut, Anda dapat melakukannya setiap tiga bulan sekali di mana tidak terlalu sering dan juga tidak terlalu jarang.

Namun, bila Anda ingin memanjangkan rambut, Anda tetap harus memotongnya secara rutin dengan memotong ujung rambut saja. Ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan rambut Anda serta rambut dapat terhindar dari kerusakan yang lebih parah.

PROMOTED CONTENT