Nationalgeographic.co.id - Plak gigi muncul akibat dari seringnya mengonsumsi makanan yang lengket dan kebiasaan menyikat gigi yang buruk. Seringkali, plak gigi diabaikan karena dianggap tidak berbahaya. Padahal, bila tidak ditangani, plak pada gigi dapat menyebabkan peradangan gusi yang menimbulkan berbagai penyakit pada organ tubuh lainnya.
Dokter gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Universitas Indonesia, drg. Sri Angky Soekanto, mengatakan bahwa penumpukan plak yang tidak diberi tindakan dapat menjadi berbahaya. Salah satunya adalah penyakit gusi atau karies yang terbentuk dari kumpulan bakteri dan sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi.
Ia menyatakan, setidaknya ada lima tanda umum jika gusi bermasalah yakni, gusi menjadi lebih merah, bengkak, nyeri, sering berdarah dan napas yang tidak sedap.
Baca Juga : Untuk Kesekian Kalinya, Potongan Plastik Ditemukan di Tubuh Hewan Laut
Apabila tanda tersebut sudah dialami, segera pergi ke dokter gigi agar dilakukan penanganan. Bila sudah mengalami ini, menyikat gigi pun tidak akan mengubah kondisi tersebut. Plak sudah mengeras dan membentuk tartar.
Jika fase awal tidak begitu parah, gusi hanya mengalami peradangan dan tidak akan berpengaruh pada yang lain. Namun, jika sudah berbahaya dan terlambat ditangani, maka kondisi tersebut dapat menyebabkan periodontitis yang dapat menyebar ke anggota tubuh lain. Periodontitis berpengaruh pada mata, paru-paru, jantung, dan bahkan otak.
"Peradangan gusi bisa menyebabkan luka dan membuat bakteri masuk ke pembuluh darah. Karena kan tadi di mulut itu banyak kumannya," kata Angky, melansir Kompas.com, Senin (12/11/2018).
Baca Juga : Selamat! Indonesia Terpilih Menjadi Negara Paling Dermawan di Dunia
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 9 dari 10 orang mengalami penyakit gusi. Untuk itu, Angky menegaskan agar masyarakat lebih menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi, flossing, dan menggunakan obat kumur.
Angky juga mengingatkan agar masyarakat rutin mengontrol kondisi gigi ke dokter gigi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR