Nationalgeographic.co.id - Rusia berencana untuk mengirimkan astronautnya ke Bulan pada awal tahun 2030. Misi ini menjadi proyek ambisius Rusia untuk mendirikan pangkalan di permukaan satelit Bumi.
Stasiun ruang angkasa Rusia yang dibangun di orbit bulan dapat membantu pendaratan astronaut ke permukaan Bulan.
Perusahaan pembuat pesawat ruang angkasa, Energia mengungkapkan bahwa misi pendaratan di Bulan akan didahului dengan peluncuran modul tanpa awak pada akhir tahun 2020.
Peluncuran tersebut juga menjadi sarana dalam mengirimkan komponen pertama yang dibutuhkan untuk mendirikan pangkalan di Bulan.
Baca Juga : Roti Tepung Kecoak dan Kekayaan Protein yang Terkandung di Dalamnya
Menurut Evgeny Mikrin, perancang Energia, misi ini nantinya akan berlangsung selama 14 hari.
Sebelumnya, Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengatakan bahwa Rusia berencana untuk mulai membangun pangkalan di Bulan setelah tahun 2025.
Proyek ini dikatakan dapat melebihi program Apollo AS pada 1960-an dan 1970-an.
Rogozin mengatakan bahwa pangkalan di Bulan akan dihuni oleh robot yang dipantau dan dikendalikan dalam jarah jauh, sementara astronaut hanya akan berkunjung beberapa kali.
Baca Juga : Virus Raksasa Langka Ditemukan Pada Tanah di Hutan AS, Seperti Apakah?
Dilansir dari Russian Times, Rabu (21/11/2018), robot canggih yang sedang dikembangan Rusia ini nantinya hanya berperan untuk membantu manusia, bukan sebagai pengganti.
Rogozin menambahkan, meski robot dapat membuat keputusan sendiri dan dapat dikendalikan dari Bumi, tetapi mereka masih membutuhkan manusia untuk membawa mereka ke luar angkasa.
Saat ini, Roscosmos juga sedang mengembangkan robot pengganti, yang diberi nama Avatar.
"Tidak ada superkomputer yang dapat menggantikan manusia, karena satu alasan sederhana, yakni manusia bukan pekerja yang melayani mesin, manusia adalah pencipta dan penemu," ujarnya.
Source | : | rt.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR