Nationalgeographic.co.id – Ekspedisi yang dilakukan baru-baru ini, mencoba ‘terjun’ ke dalam Great Blue Hole atau Lubang Besar Belize untuk mengetahui kehidupan yang ada di sana. Hasil studi pun membawa foto-foto menakjubkan beserta detail keanehan geologis Belize.
Dari 27 November hingga 13 Desember 2018, tim ekspedisi melakukan lebih dari 20 kali penyelaman ke dalam Blue Hole menggunakan kapal selam Aquatica’s Stingray dan Roatan Institute of Deepsea Exploration’s (R.I.D.E) Idabel.
Baca Juga : Menakjubkan, Spesies Ini Bertahan di Dalam Gua Sejak Zaman Es
Kru yang terlibat dalam ekspedisi ini adalah Richard Branson, salah satu orang terkaya di dunia sekaligus pendiri Virgin Group, beserta Fabien Cousteau, cucu dari penyelam bawah laut terkenal Jacques Cousteau.
Jacques Cousteau sendiri adalah manusia pertama yang menarik perhatian dunia ke Great Blue Hole Belize pada awal 1970-an.
Selain foto-foto, ekspedisi Blue Hole terbaru ini juga menghasilkan peta sonar 3D yang mampu mengumpulkan data lingkungan tentang kualitas airnya.
Setelah diproses, semua informasi yang didapat akan dibagikan kepada pemerintah Belize dan komunitas ilmiah global untuk membantu melestarikan Great Blue Hole dan keanekaragaman hayatinya.
Dengan lebar lebih dari 300 meter dan kedalaman 125 meter, Lubang Besar ini merupakan sinkhole kedua terbesar di dunia, setelah Dragon Hole di Laut Cina Selatan. Tidak heran jika Great Blue Hole menjadi rumah bagi berbagai jenis terumbu karang yang unik, serta hewan laut langka seperti hiu martil.
“Great Blue Hole merupakan gua runtuh yang dipenuhi stalaktit. Ia terbentuk dari lapisan batu kapur halus dan dinding kalsium karbonat yang lebih kasar,” papar Erika Bergman, Chied Pilot and Director of Operations of Aquatica.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR