Nationalgeographic.co.id—Sungai tertua di dunia bukanlah Sungai Nil ataupun Sungai Amazon. Sungai tertua di dunia ini hanya mengalir beberapa kali dalam setahun.
Meski masih menjadi bahan perdebatan, sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa sungai tertua di dunia adalah Sungai Finke, yang juga dikenal sebagai Larapinta oleh masyarakat adat di Australia.
Sungai Finke mengalir hanya beberapa kali setahun setelah hujan lebat. Panjang sungai ini membentang sekitar 600-750 kilometer hingga ke muaranya di Danau Eyre.
Diperkirakan berusia sekitar 350 juta hingga 400 juta tahun, Sungai Finke bersumber dari Pegunungan MacDonnell di Wilayah Utara Australia.
Dikutip dari IFL Science, legenda penduduk asli menceritakan bahwa sungai itu terbentuk ketika ular pelangi bergerak ke utara dari Danau Eyre.
Sangat sulit untuk menentukan usia pasti sebuah sungai, terutama dalam kurun waktu geologis yang panjang.
Untuk menentukannya, para ilmuwan dan geolog dapat memeriksa fitur ekologi di sekitarnya, pegunungan, dan mengamati sedimen dasar sungai, serta "liku-liku" – fitur aliran sungai itu sendiri yang telah mengubah lanskap sungai akibat erosi selama ratusan juta tahun.
Bahkan setelah mempertimbangkan semua fitur ini dan lainnya, bukanlah hal yang aneh untuk memiliki perkiraan usia yang luas yang mencakup periode waktu yang panjang.
Di luar benua Australia, ada pula sejumlah sungai purba lain yang masih eksis. Sungai tertua di Amerika Utara, misalnya diperkirakan adalah Sungai Baru. Iya, namanya memang membingungkan.
Sungai Baru yang sebenarnya sudah ada sejak lama ini mengalir sekitar 547 kilometer dari Pegunungan Blue Ridge di Carolina Utara ke Virginia dan Virginia Barat, tempat sungai itu akhirnya bergabung dengan Sungai Kanawha.
Baca Juga: Menyingkap secara Ilmiah Keberadaan Danau Tertua dan Terdalam di Bumi
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR