Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengungkapkan, pentingnya kuliner sebagai ekonomi kreatif untuk pariwisata. "Saya punya mimpi, kuliner menjadi pintu masuk Indonesia. Kita punya ikon kuliner untuk keluar. Mungkin bisa dengan Rendang Padang, harus spesifik. Lalu ada Kopi Luwak, Kopi Toraja, nasi goreng," papar Mari.
Selain itu pada 2012 ini, Indonesia siap mengembangkan health tourism. Menurut data pola konsumsi global yang dipaparkan Mari, Rabu (4/1), sebanyak 27 persen konsumsi wisatawan global adalah kesehatan dan agama. Sementara, angka konsumsi terbesar adalah rekreasi.
"Karena itu, Direktorat MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) kita tambah dengan minat khusus. Minat khusus ini adalah health. Negara-negara lain sudah mengembangkan health tourism," paparnya pada acara Lokakarya Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Selain itu, Mari mengungkapkan, pariwisata berkelanjutan perlu menjadi fokus pengembangan pariwisata. Hal tersebut berkaitan dengan global climate exchange. "Kita ada climate exchange plan. Ke depan, bisa terjadi 200 pulau di Indonesia akan hilang. Kalau kaitannya dengan pengembangan destinasi, destinasi ini bisa hilang," jelasnya.
Pembangunan hotel dan gedung konvensi hingga kegiatan wisata, lanjutnya, harus memikirkan aspek lingkungan yang berkelanjutan. Seperti kegiatan wisata diving yang saat ini melakukan penanaman coral. Pengembangan pariwisata lainnya, papar Mari, adalah berhubungan dengan ekonomi kreatif. Salah satunya dengan menggarap festival.
"Festival penting untuk apresiasi industri kreatif. Jika festival sudah dicari orang, festival itu menjadi destinasi dan mendatangkan wisatawan. Contoh saja Java Jazz Festival, yang sudah diannggap festival jazz terbesar di dunia dan mampu mendatangkan wisman," kata Mari.
(Kompas.com)
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR