Batagur baska, nama latin dari terrapin sungai utara, merupakan spesies kura-kura air tawar yang sudah punah di habitatnya di alam liar Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Spesies ini hanya tinggal sedikit tersisa di Bangladesh, India, Malaysia, dan Indonesia.
Namun, ada kabar gembira bagi kura-kura tersebut. Sejumlah pakar ilmu hewan untuk pertama kalinya berhasil mengembangbiakkan spesies kura-kura terancam punah tersebut. Yang menarik, mereka berhasil menetaskan telur-telur hewan itu di pantai buatan.
Sebanyak 25 ekor anak kura-kura yang lahir pekan lalu ditetaskan di pantai yang sebenarnya merupakan tepi kolam buatan di kawasan Bhawal National Park, Bangladesh. Peneliti berharap, cara ini bisa mendorong induk kura-kura tersebut, yang telah ditangkap dari alam bebas, untuk beranak pinak di lingkungan yang aman.
“Kura-kura betina telah bertelur, dan pekan lalu, sebanyak 25 anak kura-kura berhasil menetas,” kata S.M.A. Rashid, Head of Centre for Advanced Research in Natural Resources and Management, sebuah lembaga swasta pemerhati lingkungan hidup. “Mereka sangat kecil, namun tampaknya akan mampu bertahan,” ucapnya.
Sejauh ini, kata Rashid, pihaknya telah melakukan pencarian di kawasan pesisir selatan Bangladesh dan berhasil mengumpulkan 14 kura-kura jantan dan lima kura-kura betina. Lembaga tersebut juga telah bekerjasama dengan Departemen Kehutanan Bangladesh, Turtles Survival Alliance, lembaga serupa asal Amerika Serikat, serta kebun binatang Vienna, Austria.
Sebelumnya, dua tahun lalu, kebun binatang Vienna sempat coba mengembangbiakkan kura-kura di laboratorium. Dua ekor kura-kura berhasil menetas, namun salah satunya kemudian mati.
Dalam laporan terakhir terkait spesies kura-kura tersebut yakni di daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2000 lalu, memasukkan Batagur baska dalam kategori Critically Endangered. Penyebabnya adalah kehilangan habitat, perburuan liar, dan ekspor besar-besaran ke China.
Menurut Monirul Khan, peneliti dan pemerhati lingkungan hidup terkemuka Bangladesh, langkah terobosan dalam upaya pengembangbiakan tersebut memberikan harapan terbesar bagi spesies yang bersangkutan dalam menghindari kepunahan.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR