Sekelompok lumba-lumba berjumlah 100 sampai 150 ekor terancam terdampar di perairan dangkal kawasan Whalers Cove, Albany, pesisir selatan Australia Barat. Menurut laporan Department of Environment and Conservation, Australia, (3/2), satu individu lumba-lumba di antaranya ditemukan tewas.
Untuk mencegah agar kawanan lumba-lumba tersebut tidak terdampar di pantai, petugas mengirimkan pakar konservasi. Dan mereka berhasil menggiring kawanan besar tersebut pergi menjauh dari bibir pantai, menuju laut lepas. Bagaimana caranya?
Demi meminimalisir risiko, para petugas terus memantau lumba-lumba tersebut hingga air pasang. Kondisi pasang naik merupakan momen yang paling baik untuk melakukan tindakan penyelamatan dan membimbing mereka untuk bergerak ke perairan dalam.
Deon Utber, salah satu juru bicara petugas konservasi menyebutkan, dalam operasi penyelamatan, para petugas menggiring seekor anak lumba-lumba menggunakan kapal ke arah laut lepas. “Anak lumba-lumba itu kemudian mengirimkan tanda bahaya ke kelompok lumba-lumba sehingga membuat kawanan tersebut mendekat. Saat ia digiring ke perairan dalam, kawanan lumba-lumba tersebut mengikutinya,” sebut Utber.
“Dari pantauan kami terakhir, kawanan lumba-lumba tersebut sudah berenang ke perairan dalam,” ucapnya.
Untuk memastikan, petugas juga mengirimkan sebuah pesawat pemantau yang melakukan survei udara di kawasan tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kawanan lumba-lumba di dekat kawasan tersebut dan operasi penyelamatan dinilai berhasil.
Sayangnya, kasus serupa yang terjadi pekan lalu terhadap lumba-lumba di kawasan Irlandia berakhir tragis. Sebanyak 12 ekor lumba-lumba ditemukan tewas terdampar di pantai di pulau Achill, pesisir barat Irlandia.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR