Nationalgeographic.co.id—Yunani Kuno adalah tempat lahirnya peradaban Barat, tempat tinggal para ilmuwan dan filsuf. Mereka telah meletakkan fondasi bagi masyarakat modern dan prinsip serta nilai-nilai bagi peradaban barat.
Dari sekian banyak filsuf Yunani kuno, pada masa itu orang Yunani pernah menyebut Tujuh Orang Bijak. Hanya mereka dianggap paling bijak dari semuanya, peletak dasar pondasi peradaban barat saat ini.
Orang Yunani kuno menganggap ketujuh orang ini sebagai orang paling bijak pada zaman mereka. Mereka menganggap mereka tidak hanya memiliki prinsip moral terbesar tetapi juga fondasi ilmiah dan hukum politik yang membuka jalan bagi demokrasi.
Thales dari Miletus, yang tertua dari Tujuh Orang Bijak Yunani kuno
Thales adalah filsuf pra-Socrates tertua (626 SM) yang juga seorang matematikawan, fisikawan, astronom, insinyur, meteorologis, dan pendiri Sekolah Filsafat Fisik Ionia di Miletus.
Thales adalah orang pertama yang mencoba menjelaskan fenomena alam berdasarkan proses fisik, seperti yang ditunjukkan oleh teorinya tentang gempa bumi. Ia secara akurat meramalkan gerhana matahari pada tanggal 28 Mei 585 SM dan mempelajari rasi bintang. Sebuah prestasi yang kemudian terbukti sangat berharga untuk navigasi laut. Gerhana yang terkenal ini merupakan peristiwa astronomi penting yang dianggap telah membentuk jalannya sejarah.
Prestasi astronomi terpenting ketiganya adalah penentuan arah matahari dari satu titik balik matahari ke titik balik matahari berikutnya. Selain itu, ia mengukur tinggi Piramida Besar Giza. Filsafatnya, yang menunjukkan pengetahuan tentang pandangan Mesir tentang kosmogoni, merupakan bukti lebih lanjut dari perjalanannya.
Ia juga dikenal karena rasa keadilan dan keterampilan retorikanya, dan kita mengenalnya karena kutipan moralnya dan fragmen syairnya. Ahli tata bahasa Satyrus memasukkannya ke dalam Tujuh Orang Bijak.
Bias dari Priene, salah satu dari Tujuh Orang Bijak Yunani Kuno
Baca Juga: Damo, Putri Pythagoras dan Filsuf Yunani Kuno yang Misterius
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR