Pencuri akan sangat kesulitan menggondol sepeda yang sudah dipasangi gembok pintar model terbaru yang diklaim aman dari pemindahan, guncangan, maupun perusakan.
Gembok bernama Lock8 ini dibuat dengan menggabungkan kemampuan sensor di dalamnya, serta perangkat penanda lokasi GPS yang dikendalikan dengan memanfaatkan sinyal ponsel GSM.
Benda sepele yang canggih ini memenangkan penghargaan sebagai model perusahaan pemula alias start-up di arena konferensi Techcrunch Disrupt di Berlin baru-baru ini.
Direktur Teknologi Lock8 Daniel Zajarias-Fainsod mengatakan, alat buatan mereka ini begitu canggih sehingga sebenarnya "tak layak" lagi disebut gembok sepeda.
"Ini sebenarya sudah bukan berbentuk gembok lagi, karena sangat canggih. Lebih mirip peranti keamanan," katanya kepada program BBC Science.
Kecanggihannya, menurut Zajarias-Fainsod, menggabungkan unsur modul GSM dan GPS untuk mengomunikasikan posisi persis sepeda ini di mana pun ditinggalkan pemiliknya.
Kalau ada orang iseng, sepeda akan segera memberi tahu pemilik karena sejumlah sensor di dalam badan gemboknya.
"Sensor vibrasi supaya sepeda mampu mendeteksi kalau ada goyangan atau pergerakan terhadapnya. Ada sensor getaran gyroscopic accelerometer yang mendeteksi pemindahan atau benturan terhadap sepeda." Ada juga sensor suhu karena pencuri kerap menggunakan semprotan suhu beku untuk melumpuhkan gembok sepeda sebelumnya.
Meski canggih, benda ini diklaim pembuatnya sangat mudah dioperasikan. "Sederhana sekali, Anda cuma perlu memasang dan mengencangkan gemboknya ke belakang, kemudian menyalakan sistem pengamannya melalui telepon," tambah Zajarias-Fainsod.
Gangguan apa pun terhadap kendaraan angin itu, termasuk benturan atau upaya memindahkannya, akan langsung menyalakan alarm yang terpasang pada sepeda dengan suara yang akan membuat gendang telinga nyeri, tambahnya.
Informasi tentang kondisi terkini sepeda akan dikirim pada pemilik melalui pantauan di ponselnya.
"Saya tak akan mencobanya, dari jarak jauh kedengaran alarmnya mengganggu, tetapi dari dekat akan menyakiti telinga," katanya.
Meski nampaknya cukup punya prospek bisnis menjanjikan, produksi gembok pintar ini masih menunggu pengumpulan modal dari publik (crowdfunding).
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR