Mengheningkan cipta digelar pada Selasa (11/3), untuk menandai peringatan tiga tahun bencana gempa dan tsunami yang menewaskan ribuan orang dan memicu kebocoran reaktor nuklir Fukushima.
Para korban selamat membungkukkan badan dalam-dalam dalam upacara mengenang para korban tewas yang diselenggarakan di berbagai kota di sekitar lokasi bencana serta di ibu kota Tokyo.
Di Tokyo Kaisar Akihito dan Ratu Michiko memimpin upacara penghormatan kepada warga yang tewas dalam bencana terbesar di Jepang di masa damai itu. Mengheningkan cipta dimulai setelah sirene peringatan tsunami dibunyikan pada pukul 14.26 waktu setempat, tepat saat gempa berkekuatan 9,0 SR tersebut mengguncang Jepang.
Kaisar Akihito dalam upacara itu memberikan sambutan yang isinya memberikan penghormatan kepada korban tewas dan mereka yang terus berjuang pasca-bencana.
"Banyak korban kini hidup dalam kesusahan dan masih hidup di kawasan yang hancur akibat bencana," kata Akihito.
"Sehingga rakyat harus bersatu dan menunjukkan dukungan dalam jangka panjang. Saya berdoa agar kedamaian kembali di lokasi bencana," tambah Akihito.
Selain ribuan orang tewas akibat tsunami dan gempa, bencana itu juga mengakibatkan PLTN Fukushima rusak parah.
Akibatnya, meski tak kebocoran PLTN Fukushima tak secara langsung menewaskan warga, namun sebanyak 1.650 orang warga meninggal dunia akibat komplikasi stres dan masalah lain menyusul insiden Fukushima.
Secara total, 15.884 orang dinyatakan tewas sementara 2.633 orang masih dinyatakan hilang. Sisa-sisa tubuh manusia masih kerap ditemukan tiga tahun setelah bencana.
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR