Sehabis lebaran terkadang kita mendapat berita ada kerabat yang dirawat di rumah sakit. Maklum, hidangan lebaran bikin kolesterol dan gula darah jadi naik gila-gilaan. Merayakan kemenangan hari lebaran memang sebaiknya tidak dengan makan berlebihan.
Saat perayaan Lebaran hampir setiap meja makan menghidangkan makanan khas seperti opor, sambal goreng, rendang dan kawan-kawannya yang kaya lemak. Belum lagi minuman manis dan kue-kue kering serta puding.
Dengan kondisi asupan lemak dan gula berlebihan seperti ini, tak heran bila usai lebaran banyak orang yang mengalami kenaikan kadar gula darah, kadar kolestrol jahat, trigliserida dan tekanan darah. Kalau kondisi kenaikan itu berlebihan, bukan tak mungkin serangan penyakit terjadi dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Jatuh sakit setelah lebaran, menurut Dr. Fiastuti Witjaksono, ahli gizi dari FKUI, terjadi karena makanan lebaran yang kaya lemak dari santan. Makanan kaya lemak berarti kaya kalori karena satu gram lemak mengandung 9 kalori sedangkan 1 gram karbohidrat dan 1 gram protein hanya mengandung 4 kalori.
Satu potong daging ayam atau daging sapi dengan berat 50 gram mengandung 95 kalori. Bila diolah dengan santan menjadi masakan opor, daging itu mendapat tambahan 45 kalori. Ditambah dengan bumbu yang dimasukkan ke dalamnya, maka satu potong daging opor mengandung 140-150 kalori.
Bila semuanya digabungkan dalam satu piring, hidangan lebaran itu menurut Dr. Fiastuti sudah menyumbang lebih dari 400 kalori. Padahal itu baru permulaan. Biasanya dalam silaturahmi lebaran, semua orang yang dikunjungi ingin hidangan lebarannya dicicipi.
Jangan khawatir, ada sejumlah trik untuk menyiasati hidangan Lebaran serba berlemak itu.
Jangan lapar mata
Hidangan lebaran jadi lebih istimewa karena disiapkan oleh keluarga kita yang terkenal piawai memasak. Hidangan yang bikin kangen itu memang hanya kita cicipi setahun sekali saja.Meskipun begitu, tentu kita tak boleh lapar mata.Makan boleh-boleh saja, namun ingat bahwa tempat yang kita kunjungi itu bukan tempat terakhir yang kita kunjungi.
Ambil porsi kecil
Kebutuhan makan orang dewasa normal Indonesia rata-rata dalam satu hari hanya sekitar 1.500 hingga 2.000 atau kadang 2.500 kalori. Jumlah itu tidak hanya dihitung makan besarnya saja, melainkan juga camilan dan minuman yang kita konsumsi.
Satu porsi hidangan lebaran kurang lebih mengandung 500 kalori. Jadi kalau dalam sehari kita makan lebih dari tiga piring, kita sudah kelebihan kalori. Untuk mensiasatinya, ambil porsi kecil saja setiap kali ditawari makan saat bersilaturahmi. Contohnya, ambil tiga potong ketupat saja dan secuil rendang atau ayam dan satu sendok sayur labu siam.
Sekadar icip-icip
Porsi kecil juga perlu kita terapkan dalam menikmati camilan. Sekadar icip-icip, itu prinsipnya. Jika ingin menikmati tape ketan, cukup ambil satu sendok makan saja. Kastengel? Ya, satu potong saja. Kacang bawang atau mete, bolehlah satu sendok makan.
Minumannya cukup air putih, hindari soft drink atau minuman manis lainnya. Jika ada es puter tersaji, tetap mengambil kalau memang ingin, tetapi paling banyak satu sendok makan saja.
Konsumsi penawar lemak
Setelah seharian berkunjung ke handai taulan dan mengonsumsi yang serba berlemak, minum teh hijau untuk melarutkan lemak seperti orang Tiongkok. Orang Tiongkok selalu minum teh setiap bersantap makanan enak di restoran. Teh hijau yang sehat tentu tidak menggunakan gula.
Keesokan paginya setelah bangun tidur, minumlah air putih hangat yang diberi air perasan jeruk lemon. Minuman ini bagus untuk melakukan detoksifikasi tubuh. Buang air besar jadi lancar.Kemudian perbanyak makan sayur dan buah yang kaya serat untuk membersihkan lemak yang kita konsumsi di lebaran hari pertama.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR