Sebanyak 25 dokter forensik disiagakan untuk melakukan identifikasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Para dokter forensik itu berasal dari RSU dr Soetomo Surabaya, RS Bhayangkara, Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga Surabaya, serta rumah sakit milik TNI AL.
"Mereka akan mencocokkan data antemortem yang sudah dikumpulkan dari keluarga korban," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr. Harsono, Rabu (31/12).
Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, kata Harsono, identifikasi akan dilakukan secepat mungkin.
"Proses identifikasi akan langsung dilakukan setelah jenazah sampai ke Surabaya sore nanti," terangnya.
Sesuai instruksi Presiden, identifikasi akan dilakukan secepat mungkin.
Seluruh jenazah pesawat AirAsia QZ8501 rencananya akan dibawa ke Surabaya untuk diidentifikasi. Proses identifikasi dilakukan di Surabaya karena sebagian besar penumpang berasal dari Surabaya.
Hari ini, pengangkatan korban pesawat tujuan Surabaya-Singapura yang jatuh pada Minggu (28/12) pagi itu dilakukan di perairan Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Evakuasi korban dilakukan oleh puluhan penyelam dari tim gabungan Basarnas, TNI AL, dan TNI AU.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR