Setiap hari, ribuan pesawat terbang memadati angkasa. Untuk menjamin keamanan dan efisiensi, orang telah menetapkan aturan penerbangan internasional yang berlaku bagi semua lalu lintas udara.
Pesawat mengikuti koridor atau lorong-lorong penerbangan selebar kira-kira 14,5 kilometer yang dipisahkan oleh perbedaan vertikal 1.000-2.000 kaki (sekitar 300-600 meter). Pengatur pesawat terbang menggunakan ukuran kaki (feet), bukannya meter, sebagai standar jarak vertikal. Pesawat terbang yang melaju dengan arah kompas dari 0 hingga 179 derajat harus terbang pada ketinggian-ketinggian yang kenaikannya mengikuti bilangan ganjil ribuan kaki, misalnya 3.000 kaki dan 5.000 kaki. Pesawat yang melaju dengan arah 180 hingga 359 derajat harus terbang pada ketinggian berbilangan ribuan genap. Dengan cara ini, pesawat terbang yang mendekati pesawat lainnya akan terpisah sekurang-kurangnya sejauh 1.000 kaki. Di atas 29.000 kaki, pesawat-pesawat mempertahankan jarak sekurang-kurangnya 2.000 kaki. Pesawat pribadi kecil tidak memunyai rute tetap dan boleh memilih rencana penerbangannya sendiri asalkan mengikuti peraturan setempat.
Terbang dengan Instrumen
Pesawat terbang ang mengudara dengan pengendalian instrumen senantiasa mempertahankan jarak yang tepat dari lalu lintas udara lainnya, dan karena itu dapat terbang dengan aman. Ketinggian jelajah ditentukan bagi setiap arah penerbangan, dan pesawat mempertahankan jarak vertikal antarpesawat sejauh sekurang-kurangnya 1.000 kaki.
Koridor Penerbangan Lintas Atlantik
Dalam penerbangan dari London ke New York, pesawat penumpang yang melintasi Atlantik terbang pada ketinggian jelajah kira-kira 35.000 kaki. Setelah tinggal landas, pesawat naik dengan tanjakan ajek hingga 300 mil sebelum memasuki ketinggian jelajahnya. Karena angin barat yang kuat dalam rute ini, dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk terbang dari London ke New York daripada dari New York ke London.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR