Dokter gigi asal Amerika, Walter Palmer adalah seorang pemburu yang telah membunuh singa Cecil pada bulan lalu di Zimbabwe. Masyarakat di seluruh penjuru dunia murka dengan ulah Palmer yang telah menghabisi nyawa singa penghuni Taman Nasional Hvange, Zimbabwe ini. Cecil adalah atraksi utama di taman nasional tersebut. Dia juga salah satu singa yang menjadi objek Universitas Oxford untuk mempelajari singa untuk konservasi, sehingga tak heran kalau dia begitu dicinta. Topik ini sempat menjadi topik yang paling banyak dibicarakan, bahkan hingga ke kalangan selebriti dan pemuka masyarakat, dan Palmer sendiri pun mendapat banyak hujatan akibat perbuatannya tersebut.
Kini, setelah menghabiskan berminggu-minggu bersembunyi dari amukan masyarakat, Palmer akan mulai kembali bekerja. Kliniknya sempat menjadi sasaran emosi masyarakat, membuatnya dia harus menutup dan bersembunyi di rumah kerabatnya.
Patut disayangkan, Palmer yang merupakan tersangka utama dari kematian singa Cecil, tidak menunjukkan sama sekali rasa bersalah. Menurutnya, dia selalu memperhatikan hukum, dan dalam hukum di Amerika Serikat, berburu serta mengirimnya untung menjadi penghargaan berburu bukanlah kegiatan yang dilarang. Oleh karena itulah, banyak hutan yang menawarkan paket “hiburan” yang mengorbankan penghuninya.
Palmer tidak memiliki rencana untuk berburu dalam waktu dekat, namun mungkin akan melakukannya lagi di masa depan.
Di Amerika Serikat, inisiatif untuk mengadili Palmer sudah terdengar sejak awal, namun hingga kini belum direalisasikan. Jika suatu saat dia benar disidang dan dinyatakan bersalah, hukuman yang mungkin dijatuhkan padanya adalah denda 20 dollar Amerika Serikat atau hukuman penjara minimal 10 tahun.
Penulis | : | |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR