Parkinson merupakan penyakit degeneratif yang umumnya terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun. Walau banyak penelitian terhadap penyakit ini, namun penyebabnya belum diketahui pasti. Para ahli menduga, selain faktor usia, parkinson bisa disebabkan karena trauma di kepala.
Dokter Spesialis Saraf dari Parkinson and Movement Disorder Center Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Jakarta, Frandy Susatia menjelaskan, tak setiap benturan keras dapat menyebabkan parkinson. Benturan yang bisa menyebabkan parkinson, yaitu jika mengenai daerah di otak yang mengganggu produksi dopamin.
“Kalau benturan terjadi kerusakan di titik tertentu dan terkena di daerah yang khusus menghasilkan dopamin, bisa parkinson. Kalau jidatnya yang kebentur, ya tidak,” terang Frandy dalam diskusi media di Jakarta, Kamis (9/9).
Frandy memberikan contoh kasus yang dialami petinju Muhammad Ali. Petinju legendaris ini terkena parkinson karena diduga sering mengalami trauma di bagian kepalanya saat pertarungan tinju. Tinju di kepala bisa menimbulkan gangguan produksi dopamin jika mengenai bagian otak tertentu. Beberapa petinju lain pun diketahui menderita parkinson.
Dijelaskan Frandy, parkinson merupakan penyakit yang menyerang sel saraf bagian otak yang bernama basal ganglia, yaitu berfungsi untuk mengontrol gerakan tubuh. Sel saraf itu membutuhkan neurotransmitter bernama dopamine dan acetylcholine dalam jumlah seimbang agar bisa memberikan sinyal ke sel untuk mengontrol gerakan tubuh.
“Pasien parkinson mengalami kekurangan produksi dopamin itu di tubuhnya,” jelas Frandy.
Akibat kekurangan dopamin, penderita parkinson mengalami gangguan gerak seperti tremor atau gemetar pada salah satu tangan, kaki, ataupun kepala saat beristirahat.
Pada tahap lanjut, gemetar bisa terjadi pada kedua sisi tubuh. Kemudian gerakan menjadi lamban dan gerakan kaku. Selain itu, pasien juga bisa mengalami masalah keseimbangan sehingga mudah terjatuh.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR