Astronot Scott Kelly mendapat banyak ucapan “Selamat datang di rumah" dari media sosial, setelah ia kembali ke Bumi. Kelly menghabiskan hampir satu tahun di ruang angkasa. (Baca : Setahun di Luar Angkasa, Astronaut Scott Kelly Bertambah Tinggi 2 Inci)
Neil de Grasse Tyson, astrofisika dari Columbia University menyatakan bahwa Scott Kelly menua lebih lambat di ruang angkasa, berkat apa yang dikenal sebagai efek pelebaran waktu ? Lalu, apakah ia memiliki rumus matematika yang benar ?
Menurut Dr. Jeffrey Bennett, seorang astrofisikawan berbasis Colorado dan penulis 2014 buku ‘What is Relativity?’ mengatakan bahwa apa yang diperkirakan Tyson tepat. (Baca : Setelah 340 Hari di Luar Angkasa, Scott Kelly Mendarat di Bumi)
"Relativitas memberitahu kita bahwa, ketika kita (dalam hal ini berarti kita semua di Bumi) mengamati seseorang / sesuatu yang lain bergerak relatif ke arah kita (dalam hal ini Stasiun Luar Angkasa Internasional), kita akan melihat waktu berjalan lebih lambat bagi orang-orang yang bergerak / hal," jelas Bennett.
Bennett mengatakan persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung dilatasi waktu antara Bumi dan tubuh Kelly di kapal ISS :
Bennett menjelaskan "v / c", dimaksudkan untuk (v) mewakili kecepatan stasiun ruang angkasa, dan (c) sebagai kecepatan cahaya. Kecepatan orbit ruang stasiun adalah sekitar 17.000 mil per jam atau sekitar 7,8 kilometer per detik. Kecepatan cahaya adalah 300.000 kilometer per detik. Berdasarkan rumus tersebut menghasilkan 0,9999999997.
(Baca juga : Kartu Pos Istimewa dari Luar Angkasa)
Jadi, satu tahun di orbit setara dengan 0,9999999997 tahun di Bumi. Dengan kata lain, apabila kita mengalami setahun di Bumi, Kelly mengalami hanya kurang dari satu tahun penuh di bumi. Secara khusus, tahun yang dialami Kelly lebih pendek 0,0000000003 tahun, atau kira-kira 0,01 detik daripada kita.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR