Kabar baik bagi mereka yang kesulitan menahan nafsu makan. Ilmuwan mengklaim telah menemukan gen yang memicu rasa kenyang dan dapat membantu mencegah kecenderungan makan berlebihan.
Peneliti dari Monash University di Melbourne dan University of Copenhagen mengatakan, penemuan mereka akan membuka pintu menuju pengembangan obat yang mengurangi nafsu makan dan meningkatkan keinginan untuk berolahraga.
Gen tersebut mengontrol sinyal antara otak dan usus ditemukan pada cacing gelang. Namun para ahli mengatakan gen serupa ditemukan pada manusia.
Juga dipercaya di balik kebutuhan untuk tidur setelah makan, hanya terjadi ketika tubuh menyimpan cukup lemak.
"Ketika hewan kekurangan gizi, mereka mencari makanan dengan menjelajahi lingkungan mereka. Ketika kenyang, mereka masuk ke keadaan seperti tidur," kata associate profesor Roger Pocock yang memimpin penelitian.
"Karena cacing gelang berbagi banyak gen dengan manusia, cacing itu merupakan sistem model yang bagus untuk diteliti dan mendapatkan pelajaran lebih baik mengenai proses tubuh seperti metabolisme dan penyakit pada manusia," tambahnya.
Di Inggris 58 persen wanita dan 65 persen pria mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, menurut Health and Social Care Information Centre.
Riset tersebut diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Penelitian itu dapat membuka jalan metode alternatif untuk membantu masyarakat tetap langsing.
Cacing gelang dipilih untuk penelitian ini karena otaknya relatif sederhana, hanya terdiri dari 302 neuron dan 8.000 synapses.
Sebaliknya, manusia memiliki 100 triliun synapses dan milyaran neuron. Namun manusia masih berbagi 80 persen gen dengan cacing gelang. Begitu kata Dr Pocock.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR