Kita sudah paham bahwa mengonsumsi makanan berbau tajam bisa memicu bau mulut. Tapi, menghindari makanan sama sekali alias berpuasa, juga menyebabkan masalah yang sama.
Tanpa konsumsi makanan dan minuman secara teratur di siang hari, produksi air liur (saliva) di mulut akan berkurang.
"Saliva merupakan pelembab mulut sekaligus pelawan bakteri. Kalau produksinya sedikit, lidah dan mulut akan menjadi tempat perkembangbiakan bakteri," kata Dr.Rana Al Thib dari Dubai Healthcare City seperti dikutip dari Gulf News.
Studi yang dimuat dalam jurnal American Dental Association juga menyebutkan bahwa produksi air liur yang berkurang juga membuat bakteri lebih cepat tumbuh.
Selain saat berpuasa, bau mulut juga bisa dialami oleh mereka yang melewatkan waktu sarapan atau makan siang atau kurang minum.
Untuk menyiasati masalah menyebalkan ini, pastikan kebersihan gigi dan mulut terjaga. Selain menyikat gigi setelah makan, tambahkan berkumur dengan obat kumur atau menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan.
Cegah mulut kering selama berpuasa dengan mengonsumsi cukup cairan saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur. Konsumsi cairan 2 liter setiap hari juga harus dipenuhi selama bulan Ramadhan.
Berkumur dengan air, selama tidak tertelan, juga bisa membantu mengurangi jumlah bakteri di mulut. Berkumur ini dilakukan saat melakukan wudhu.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR