Dari situlah cerita bermula, pohon jeruk menyebar dengan cepat ke Asia Tenggara hingga ke Australia sekitar 4 juta tahun yang lalu. Dari migrasi massal ini, akhirnya memunculkan banyak varietas buah seperti saat ini. Semisal jeruk pahit yang kulitnya digunakan untuk membuat selai adalah gabungan dua nenek moyang jeruk. Hal ini dimungkinkan terjadi karena jeruk beradaptasi dengan habitat yang berbeda-beda.
Baca juga: 'Susu Kental Manis', Larangan BPOM, dan Fakta di Belakangnya
"Jika Anda melihat keragaman jeruk di supermarket seperti sekarang, itu adalah hasil dari ribuan tahun diversifikasi alami," ujarnya.
Tapi lahirnya varietas baru ini juga tak lepas dari campur tangan manusia pula. Ada bukti yang menunjukkan jika petani jeruk di Cina melakukan persilangan berbagai varietas sampai mendapatkan jeruk manis seperti yang makan hari ini.
Peta genetika jeruk rupanya berhasil menceritakan kembali asal muasal jeruk. Namun pemahaman yang lebih besar mengenai asal-usulnya juga membantu memberikan pengetahuan soal perubahan iklim dan penyakit yang bisa digunakan untuk menghasilkan kualitas jeruk yang lebih baik.
Artikel ini sudah pernah tayang pada Intisari. Baca artikel sumber.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR