Nationalgeographic.co.id—Era pemerintahan Dinasti Tang di Kekaisaran Tiongkok merupakan zaman keemasan yang berlangsung antara tahun 618 hingga 907. Dinasti ini dianggap sebagai titik puncak peradaban Tiongkok.
“Sebelum Dinasti Tang memimpin Kekaisaran Tiongkok, Dinasti Sui berkuasa,” tulis N.S. Gill di laman Thoughtco. Di masa itu rakyat menderita. Mereka harus menghadapi peperangan dan kerja paksa untuk proyek konstruksi besar-besaran milik pemerintah. Selain itu, rakyat dibebankan dengan pajak yang tinggi. Mereka akhirnya memberontak dan Dinasti Sui jatuh pada tahun 618.
Pemerintahan Dinasti Tang Awal di Kekaisaran Tiongkok
Di tengah kekacauan akhir Dinasti Sui, seorang jenderal kuat bernama Li Yuan mengalahkan saingannya. Sang jenderal merebut ibu kota, Chang'an (sekarang Xi'an). Setelah berhasil menduduki ibu kota, ia membentuk dinasti baru dan menamakannya sebagai Dinasti Tang. Mengangkat dirinya menjadi kaisar pertama dari Dinasti Tang, Li Yuan menciptakan birokrasi yang efisien, namun pemerintahannya singkat. Pada tahun 626, putranya Li Shimin memaksanya untuk mundur.
Li Shimin menjadi Kaisar Taizong dan memerintah selama bertahun-tahun. Dia memperluas kekuasaan Tiongkok ke arah barat. Di masa pemerintahan Kaisar Taizong, wilayah yang diklaim oleh Dinasti Tang mencapai hingga Laut Kaspia.
Dinasti Tang makmur pada masa pemerintahan Kaisar Taizong. Terletak di sepanjang jalur perdagangan Jalur Sutra yang terkenal, Chang'an menyambut para pedagang. Mereka berdatangan dari Korea, Jepang, Suriah, Arab, Iran, dan Tibet. Kaisar Taizong juga menerapkan kode hukum yang menjadi model bagi dinasti-dinasti selanjutnya dan bahkan bagi negara lain, termasuk Jepang dan Korea.
Kekaisaran Tiongkok dan Dinasti Tang setelah kematian Kaisar Taizong
Periode ini dianggap sebagai puncak Dinasti Tang dalam sejarah Kekaisaran Tiongkok. Perdamaian dan pertumbuhan terus berlanjut setelah kematian Kaisar Taizong pada tahun 649. Kekaisaran Tiongkok menjadi makmur di bawah pemerintahan yang stabil. Di masa itu, terjadi peningkatan kekayaan, pertumbuhan kota, dan penciptaan karya seni dan sastra yang bertahan lama. Chang’an diyakini menjadi kota terbesar di dunia saat itu.
Era Tang Tengah, perang berkecamuk dan dinasti makin lemah
Pada tahun 751 dan 754, tentara domain Nanzhao di Kekaisaran Tiongkok memenangkan pertempuran besar melawan tentara Dinasti Tang. Mereka pun menguasai rute selatan Jalur Sutra, menuju Asia Tenggara dan Tibet.
Baca Juga: Kaisar Zhuangzong, Pendiri Dinasti Tang Akhir Berakhir Dibakar Mati
Source | : | ThoughtCo. |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR