Nationalgeographic.co.id - Kampung adat Megalitikum Gurusina yang terletak di desa Watumanu, Kecamatan Jerebu'u, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur ( NTT) terbakar, pada Senin (13/8/2018) sekitar pukul 17.00 WITA. Kebakaran yang menghabiskan 27 rumah adat ini berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.00 WITA.
Baca Juga: Menteri Susi Minta Kita Menghadap Laut Pada 19 Agustus, Ada Apakah?
Dilansir dari Kompas.com pada Selasa (14/8/2018), kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa. Namun, hanya 6 rumah yang berhasil diselamatkan. Selain rumah, artefak hingga perlengkapan rumah tangga ikut hangus terbakar, termasuk 3 buah Ngadu (Tiang adat) serta 3 Bhaga.
Tidak banyak yang dapat diselamatkan oleh warga, karena pada saat kejadian, warga sedang berkumpul mengikuti kegiatan menjelang HUT Kemerdekaan RI di desa tetangga.
"Sampai saat ini, kami belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Diduga kuat akibat hubungan arus pendek listrik," kata Hubertus Sari, warga setempat.
Lebih lanjut, Hubertus menjelaskan bahwa api sangat cepat menyambar karena konstruksi rumah adat yang menggunakan alang-alang sebagai atap dan bambu sebagai dindingnya.
Dilansir dari Pos-Kupang.com pada Selasa (14/8/2018), Kapolres Ngada, AKBP Firman Affandi, S.IK, mengatakan bahwa menurutnya, dugaan sumber api berawal dari rumah adat Sao Tiwu Pau yang dihuni oleh Gode Fridus Neno.
Baca Juga: Inilah Makhluk Tercepat di Bumi, Anda Tidak Akan Bisa Menangkapnya
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Ngada dan Kementerian Pariwisata.
"Ini kampung megalitikum yang banyak dikunjungi wisatawan terutama yang berasal dari mancanegara, sehingga kita berharap bisa segera dibantu oleh Kementerian Pariwisata," ucapnya.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Mar'atus Syarifah |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR