Nationalgeographic.co.id – Foto-foto mengejutkan tentang habitat koala yang semakin berkurang, mengungkap penderitaan hewan marsupial khas Australia ini.
World Wildlife Fund (WWF) telah merilis gambar satelit yang menunjukkan kehancuran besar di hutan koala di New South Wales.
Habitat seluas 14 bidang sepakbola tersebut diratakan oleh buldoser setiap harinya -- lebih dari 12.300 hektar hutan koala telah rusak. Aktivitas penebangan pohon pun meningkat tiga kali lipat di wilayah tersebut sejak diberlakukannya Native Vegetation Act pada Agustus 2017.
Foto dua koala yang berpelukan di tengah tanah gersang akibat penebangan membuat masalah ini sulit untuk diabaikan.
Baca Juga : Terdampak Perubahan Iklim, Serangga Semakin Kelaparan dan Rakus
Stuart Blanch, konservasionis dari WWF Australia, mengatakan, sekarang hanya ada 20 ribu koala yang tersisa di New South Wales. Jika keadaannya terus seperti ini, mereka diperkirakan akan punah pada awal 2050.
“Kita harus menghentikan aksi penebangan pohon yang berlebihan ini jika ingin menjaga koala tetap hidup di alam liar hingga generasi mendatang,” kata Blanch.
“WWF merilis laporan ini untuk menyoroti kehancuran habitat koala yang semakin cepat. Kami meminta pemerintah untuk memastikan bahwa koala dan hewan asli Australia lainnya mendapat perlindungan yang mereka butuhkan,” tambahnya.
Kate Smolski, pemimpin Nature Conservation Council, mengatakan bahwa foto satelit dari WWF tersebut, mengonfirmasi prediksi yang mengerikan. Buldoser tersebut bisa memusnahkan 99% habitat koala.
“Area di mana kehancuran habitat ini terjadi adalah yang paling parah di New South Wales. Hanya 6% hutan yang tersisa,” jelas Smolski.
Baca Juga : Mengenal Spesies Laut Dalam yang Baru Ditemukan di Samudra Pasifik
Laporan WWF menyimpulkan bahwa Native Vegetation Act 2017 – yang mengatur ‘pembersihan’ vegetasi asli di Australia – menjadi alasan utama di balik kehancuran hutan yang dramatis ini.
“Pemerintah New South Wales bertanggung jawab atas kerusakan hutan koala yang belum pernah kami lihat selama 20 tahun. Laporan terbaru ini hanyalah puncak gunung es dari masalah deforestasi Australia,” papar Smolski.
WWF Australia dan the Nature Conservation Council telah meluncurkan petisi kepada pemerintah agar mereka segera mengambil tindakan untuk melindungi koala di New South Wales.
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR