Nationalgeographic.co.id - Sekitar 4.000 tahun lalu, sebuah perabadan yang berkembang di Lembah Sungai Indus secara misterius meninggalkan tempat tinggalnya. Mereka adalah orang-orang yang mengembangkan peradaban Harappa, yang kini masuk ke wilayah Pakistan.
Sebelum mereka meninggalkan kota tersebut, ekonomi lokal dan perdagangan jarak jauh sudah berkembang pesat di wilayah itu. Namun, pada 1800 SM, warga di wilayah tersebut mendadak meninggalkan budaya modern dan berpindah ke desa-desa kecil di sekitar kaki bukit Himalaya. Apa penyebabnya?
Baca Juga : Virus Raksasa Langka Ditemukan Pada Tanah di Hutan AS, Seperti Apakah?
Menurut peneliti, alasan mereka meninggalkan kota modern yang telah dibangun adalah karena perubahan iklim.
Tentu saja, perubahan iklim yang terjadi pada saat itu tidak seperti sekarang di mana bumi mendapatkan ancaman pemanasan global. Saat itu, situasi yang terjadi sebaliknya, yaitu justru muncul zaman es mini.
Cuaca dingin menyebabkan perubahan pada keseimbangan suhu di berbagai belahan dunia. Bukan hanya itu saja, perubahan iklim tersebut meningkatkan musim dingin bertahap yang mengeringkan musim panas.
Fenomena tersebut juga berdampak negatif pada pertanian. Akibatnya, sulit bagi warga Harappa untuk memperoleh makanan. Hal tersebutlah yang akhirnya menyebabkan mereka pindah.
Para peneliti mengetahui bukti perubahan iklim tersebut dari sedimen kuno yang berasal dari bawah dasar Laut Arab.
Liviu Giosan, ahli geologi dari Woods Hole Oceanographic Institute, dan timnya kemudian mengambil sampel inti dari beberapa lokasi dan mempelajari lapisan sedimen tersebut untuk mencari tanda khusus musim dingin. Tanda yang dimaksudkan adalah sejenis cangkang dari plankton bersel tunggal yang disebut sebagai foraminifera.
Ketika hujan datang saat musim dingin, terdapat lonjakan kehidupan tumbuhan dan hewan laut. Ini karena adanya angin kencang saat hujan yang membawa nutrisi ke dalam lautan.
Fosil dalam inti sedimen tersebut membuktikan adanya angin musim dingin pada masa itu. Karena lingkungan itu merupakan lingkungan yang rendah dengan oksigen, DNA itu terawetkan dengan sangat baik.
Diketahui bahwa warga Harappa tidak dapat menghentikan perubahan iklim, walaupun sudah berpindah ke kaki gunung Himalaya.
Bahkan, wilayah baru yang ditinggali juga tidak dapat menopang mereka dalam jangka waktu yang panjang. Hujan di sana pun pada akhirnya mengering sehingga peradaban Harappa punah.
"Kita tidak bisa mengatakan bahwa mereka menghilang sepenuhnya karena perubahan iklim. Pada saat yang sama, peradaban Indo-Arya datang ke wilayah itu dengan peralatan yang lebih canggih. Meski begitu, sangat mungkin bahwa hujan di musim dingin memainkan peran," ucap Giosan.
Baca Juga : Temuan Makhluk Aneh dari Laut Dalam, Seperti Kelabang Tanpa Kaki
Perubahan iklim sendiri sudah memainkan peran dalam berbagai migrasi sepanjang sejarah. Contohnya, zaman es berkontribusi pada migrasi Homo sapien awal dari Afrika.
Bukan hanya itu saja, perubahan iklim juga memainkan peranan penting dalam kelaparan besar pada tahun 1315. Fenomena tersebut akhirnya memaksa Eropa abad pertengahan untuk bertekuk lutut.
"Jika Anda melihat Suriah dan Afrika, migrasi dari daerah-daerah itu memiliki akar pada perubahan iklim. Pada masa tersebut, warga Harappa bisa mengatasi perubahan iklim dengan bermigrasi. Tapi sekarang, perubahan iklim telah terjadi di berbagai belahan dunia," ucap Giosan.