Habitat mereka mungkin memberikan jawabannya. Gua--seperti yang menjadi tempat tinggal Neotrogla dan Afrotrogla--dianggap sangat oligotrofik, dengan persaingan nutrisi yang tinggi.
Baca Juga : Temuan Makhluk Aneh dari Laut Dalam, Seperti Kelabang Tanpa Kaki
Kutu buku jantan yang tinggal di gua tidak rela membagikan sperma berharga mereka secara cuma-cuma. Sperma yang banyak memang berarti keturunan dalam jumlah besar, tapi itu tidak akan berarti jika anak-anaknya mati kelaparan karena persaingan nutrisi tadi.
Dan tampaknya, betina di sekitar mereka tidak mau menunggu begitu saja. Dengan sperma yang menjadi komoditas berharga, betina pun akhirnya memburunya secara agresif.
Seiring berjalannya waktu, variasi struktur gynosome dan kantung jantan spesies Neotrogla pun mendukung keadaan tak wajar ini. Organ jantan dan betina berevolusi dengan bentuk yang saling melengkapi dan mengakomodasi satu sama lain.
Seperti yang selalu terjadi di alam, ketika tekanan untuk bertahan hidup sangat tinggi, terkadang itu akan mengubah hal menjadi kebalikannya dan bahkan melanggar aturan yang sudah ada.
Penelitian ini dipublikasikan pada jurnal Biology Letters.